Wall Street Catat Kenaikan Harian Terbesar sejak 2011
A
A
A
NEW YORK - Wall Street mengalami kenaikan harian terbesar dalam empat tahun terakhir atau sejak 2011 pada perdagangan Rabu waktu setempat karena kekhawatiran tentang ekonomi China membuka spekulasi bahwa Federal Reserve Amerika Serikat (The Fed) kemungkinan tidak menaikkan suku bunga bulan depan.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan, tanda goyahnya ekonomi China dan merosotnya pasar keuangan global dapat memengaruhi kebijakan moneter AS, sehingga prospek kenaikan suku bunga pada September terlihat kurang menarik di banding sebelumnya.
Semua sektor utama di indeks S&P 500 melonjak, dipimpin oleh sektor teknologi (SPLRCT) yang melesat 5,3%, kenaikan satu hari terbesar sejak 2009.
Kepala trader US Global Investors Inc Michael Matousek mengatakan, beberapa reli di akhir perdagangan didorong oleh trader jangka pendek, di mana banyak yang bertaruh pasar akan jatuh, sehingga dan bergegas untuk memangkas kerugian mereka.
"Banyak orang mengantisipasi setengah perdagangan terakhir akan berguling dan jatuh, namun itu belum terjadi. Anda bisa melihat pembelian meningkat di tengah hari," kata Matousek, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (27/8/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 3,95% menjadi 16.285,51. Sementara indeks S&P 500 melonjak 3,9% menjadi 1.940,51 dan Nasdaq Composite terkerek 4,24% menjadi berakhir pada 4.697,54.
Saham Apple (AAPL.O), yang telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran tentang permintaan di China untuk iPhone, memberikan dorongan terbesar di indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham Apple melompat 5,73% menjadi USD109,69.
Adapun saham Google (GOOGL.O) melonjak 7,72% setelah Goldman Sachs menaikkan rating menjadi "beli" dari "netral" dan saham Amazon (AMZN.O) melesat 7,38%.
Tercatat Sekitar 10,5 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, jauh di atas rata-rata bulan ini sebanyak 7,6 miliar saham.
Presiden Fed New York William Dudley mengatakan, tanda goyahnya ekonomi China dan merosotnya pasar keuangan global dapat memengaruhi kebijakan moneter AS, sehingga prospek kenaikan suku bunga pada September terlihat kurang menarik di banding sebelumnya.
Semua sektor utama di indeks S&P 500 melonjak, dipimpin oleh sektor teknologi (SPLRCT) yang melesat 5,3%, kenaikan satu hari terbesar sejak 2009.
Kepala trader US Global Investors Inc Michael Matousek mengatakan, beberapa reli di akhir perdagangan didorong oleh trader jangka pendek, di mana banyak yang bertaruh pasar akan jatuh, sehingga dan bergegas untuk memangkas kerugian mereka.
"Banyak orang mengantisipasi setengah perdagangan terakhir akan berguling dan jatuh, namun itu belum terjadi. Anda bisa melihat pembelian meningkat di tengah hari," kata Matousek, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (27/8/2015).
Dow Jones Industrial Average ditutup melonjak 3,95% menjadi 16.285,51. Sementara indeks S&P 500 melonjak 3,9% menjadi 1.940,51 dan Nasdaq Composite terkerek 4,24% menjadi berakhir pada 4.697,54.
Saham Apple (AAPL.O), yang telah jatuh dalam beberapa pekan terakhir karena kekhawatiran tentang permintaan di China untuk iPhone, memberikan dorongan terbesar di indeks S&P 500 dan Nasdaq. Saham Apple melompat 5,73% menjadi USD109,69.
Adapun saham Google (GOOGL.O) melonjak 7,72% setelah Goldman Sachs menaikkan rating menjadi "beli" dari "netral" dan saham Amazon (AMZN.O) melesat 7,38%.
Tercatat Sekitar 10,5 miliar saham diperdagangkan di bursa AS, jauh di atas rata-rata bulan ini sebanyak 7,6 miliar saham.
(rna)