Ini Proses RI Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF dan Bank Dunia

JAKARTA - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo mengungkapkan, terpilihnya Indonesia sebagai tuan rumah pertemuan tahunan antar International Monetary Fund (IMF) dan Bank Dunia (World Bank) pada 2018 melalui proses yang panjang.

Dia mengungkapkan, sedianya terdapat dua negara lain yang masuk menjadi kandidat tuan rumah pertemuan tahunan IMF dan World Bank, yaitu Senegal dan Mesir. Untuk diketahui, pertemuan ini dilakukan tiap dua tahun sekali dan untuk tahun ini diadakan di Peru.

"Annual meeting World Bank dan IMF itu dua tahun dilakukan di Washington terus satu kali dilakukan di luar negeri, seperti tahun ini di luar negerinya di Peru, Lima, tetapi yang 2018 adalah di Indonesia, Bali," ujarnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (1/9/2015).

Menurutnya, Indonesia menyambut baik terpilih sebagai tuan rumah pertemuan tersebut. Sebab, hal ini menunjukkan bahwa lembaga internasional percaya dengan Indonesia.

"Karena pertemuan itu pertemuan yang bergengsi karena seluruh regulator di bidang keuangan dan bank sentral itu akan berkumpul di situ dan bukan hanya delegasi akan hadir dari 188 negara, tetapi di setiap delegasi paling tidak isinya ada 10 sampai 20 orang akan hadir," tutur Agus.

Dia menambahkan, tahapan yang dilalui Indonesia untuk menjadi tuan rumah pertemuan tahunan tersebut cukup panjang. Pemilihan pun dilakukan dengan sangat transparan dan tidak sederhana, karena keputusannya masih harus dibawa ke forum Board of Director IMF dan World Bank.

"Terus nanti diputuskan (tuan rumah), terus nanti baru dikasih tahu pimpinannya. Nah kalau ini kita sudah mendengar hasilnya dan Indonesia yang terpilih. Jadi ini proses yang panjang," tandasnya.

Baca: RI Jadi Tuan Rumah Pertemuan IMF dan Bank Dunia 2018