Meriahnya Kawasan Terpadu di Daerah Penyangga

Rabu, 02 September 2015 - 09:02 WIB
Meriahnya Kawasan Terpadu...
Meriahnya Kawasan Terpadu di Daerah Penyangga
A A A
Kawasan pinggiran Jakarta, seperti Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi semakin diminati pengembang untuk membangun proyek propertinya.

Jenis yang tengah tren saat ini adalah kawasan superblok, di mana apartemen, hotel, kantor, hotel, sarana pendidikan, dan pusat perbelanjaan berada dalam satu lokasi.

Konsep superblok atau biasa disebut mixed use development, yaitu konsep kawasan terpadu yang menampung apartemen, hotel, kantor, sarana pendidikan, dan pusat perbelanjaan yang berada dalam satu lokasi, diperkirakan bakal terus menjamur hingga lima tahun ke depan, termasuk di daerah-daerah pinggiran Kota Jakarta.

Fenomena ini patut disambut baik. Superblok bisa jadi menjadi idiom baru dalam kancah bisnis properti di Tanah Air. Karena digadang-gadang bakal mengubah pola hidup masyarakat urban yang selama ini tinggal berjauhan dengan tempat kerja, menjadi one stop living, yaitu dalam satu lokasi, masyarakat bisa tinggal, bekerja, berekreasi, dan menyekolahkan anaknya. Salah satu pengembang yang tengah menggarap proyek jenis ini adalah Provident Development, yang membangun kawasan terpadu Grand Dadap City (GDC).

Pada Agustus ini, unit premium Grand Dadap Residence (GDR), Emerald Tower, mulai diserahkan kepada pelanggan prioritas. Chief Executive Officer (CEO) Provident Development Felix S Hasamin mengemukakan, GDR berada di kawasan terpadu GDC, Tangerang, Banten. Hunian modern ini dikelilingi oleh mal, ruko, dan hotel eksklusif.

“Bersamaan dengan dimulainya kegiatan serah terima, Provident Development juga mulai memberikan kesempatan customer untuk melihat langsung contoh unit pada opening show unit. Emerald Tower terdiri atas berbagai tipe, seperti 2 Bedrooms + 1, 2 Bedrooms, dan 1 Bedroom,” ujarnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, pihaknya menyambut hangat keluarga GDR dan berterima kasih atas kepercayaan konsumen terhadap proyek ini. “Kami yakin, Grand Dadap Residence akan menjadi hunian yang nyaman sekaligus terlengkap bagi keluarga,” tutur Felix. GDR, kata Felix, terdiri atas lebih dari 1.000 unit dengan ukuran mulai 28–68 meter dengan patokan harga mulai Rp400 juta sampai Rp1,3 miliar per unit.

Sebagai unit paling eksklusif, GDR Emerald Tower dilengkapi dengan desain interior, baik wallpaper, homogenous tile, wardrobe, maupun fasilitas lengkap dapur yang eksklusif. Fasilitas lainnya, seperti water heater, internet, CCTV, club house membership, dan free parking menjadi pelengkap yang sempurna. Konsep hijau diwakili dengan adanya Royal Jardin yang menjadi kesempurnaan hunian yang nyaman.

“Dengan konsep yang eksklusif, GDR telah terjual 50%, dan kami yakin masih akan terus bertambah,” sebut Felix. Sebagai kawasan terpadu seluas 3,7 hektare yang hanya berjarak 2,5 kilometer dari Bandara Soekarno-Hatta dan dua kilometer dari tol dalam kota, GDC merupakan kawasan terpadu (mixed use) yang terus berkembang.

Saat ini, pembangunan Grand Dadap Mall tahap dua sudah dimulai dan siap memberikan fasilitas terbaik bagi keluarga GDR. “Ketika Provident Development pertama kali berdiri pada 2014, belum banyak pengembang yang bersedia menanamkan investasi di Dadap. Provident Development di sisi lain justru optimistis dan melihat banyak potensi yang bisa digarap dan bernilai ekonomis tinggi serta membangun kawasan terpadu (mixed use) pertama di area Dadap,” kata Felix.

Sementara itu, PT Galuh Citarum yang tengah mengembangkan megaproyek Galuh Mas seluas 180 hektare akan mengusung konsep gabungan antara hunian, komersial, bisnis, gaya hidup, dan hiburan. Perumahan Galuh Mas, Karawang, Jawa Barat, yang telah dikembangkan hingga saat ini tak hanya berorientasi membangun permukiman, juga menghadirkan area komersial.

Marketing Manager Galuh Mas Mila Maria menjelaskan, perumahan Galuh Mas ingin menjadi satu kompleks hunian yang tak hanya hunian, juga kompleks niaga yang didukung berbagai fasilitas. Kelengkapan itu pun dapat terlihat dengan adanya sarana olahraga yang terpadu dalam club house. Ada lapangan tenis outdoor, jogging track, lapangan indoor badminton, futsal, dan Wonderland Adventure Waterpark.

Hal tersebut jelas untuk menunjang aktivitas penghuni. Juga disediakan rumah sakit, SPBU, sekolah, tempat ibadah, dan Pasar Bersih. Karena itulah, jangan heran, kata Mila, jika memasuki area Perumahan Galuh Mas, kita akan mendapati berbagai macam fasilitas umum yang lengkap. “Di antaranya ruko Arcadia, Citywalk, Casabella, Broadway, dan Mediterania.

Saat ini, Galuh Citarum juga telah dilengkapi dengan Karawang Central Plaza, Techno Mart, Festive Walk, Sirkuit Test Drive, dan Central Business District (CBD). CBD merupakan kawasan untuk gedung perkantoran dengan desain mandiri,” ujarnya. Berlokasi tepat di pusat kota Karawang Barat dengan multiakses ke berbagai wilayah Kota Karawang dan sekitarnya, menjadikan Galuh Mas sebagai lokasi hunian sekaligus wilayah komersial yang paling strategis.

Letaknya yang mudah dijangkau, fasilitas lengkap dengan pilihan unit hunian dan komersial yang variatif. Mila menegaskan, dengan segala fasilitas yang ada itu, Galuh Mas akan bergerak menuju “Kota Mandiri”. Untuk mewujudkan Kota Mandiri dengan pengembangan area terus dilakukan. Galuh Citarum pun sudah melengkapi diri dengan pasar modern, ruko eksklusif di pinggir jalan, rumah kluster terbaru, dan outbound area.

Saat ini, PT Galuh Citarum juga memperkenalkan gaya hunian baru di Galuh Mas Karawang, yakni Rukost (rumah kost). Rukost dibangun dengan konsep rumah kos yang terbilang baru di industri properti, khususnya di Kota Karawang. Rukost tersedia dalam dua tipe ukuran, tipe pertama berukuran 7,5x15 meter, sedangkan tipe kedua berukuran 7x18 meter.

Kedua tipe ini dibangun dalam dua lantai dilengkapi dengan kamar mandi, dapur, serta ruang tamu. Di lain pihak, Intermark, proyek mixed use development di Jalan Lingkar Timur, Serpong, Tangerang Selatan, Banten, hampir memasuki masa akhir pembangunan. Seluruh tower baik apartemen maupun perkantoran sudah hampir rampung dan rencananya akan diserahterimakan pada November 2015. Menurut Poppy Sayogo, Direktur Marketing PT Merdeka Ronov Indonesia (MRI), pengembang Intermark, tower Tuscany yang mencakup 390 unit sudah terjual sekitar 90%.

Proyek tersebut dibangun di atas lahan seluas 1,1 hektare yang terdiri atas apartemen, perkantoran, dan kondotel (kondominium hotel). Dia mengutarakan, proyeknya tidak terpengaruh oleh situasi perlambatan perekonomian dan melemahnya pasar properti karena penjualan dan progres pembangunannya mendekati tahap akhir.

Rendra Hanggara
(ars)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8460 seconds (0.1#10.140)