BRI Target Salurkan KUR Mikro Rp17 Triliun
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sampai akhir tahun ini sebesar Rp21,4 triliun. Dari jumlah itu, sebesar Rp17 triliun ke KUR mikro.
Hingga Juni 2015, total outstanding di segmen KUR Mikro mencapai Rp13 triliun dengan jumlah debitor 1,7 juta.
"BRI mendapat amanah dari pemerintah untuk salurkan KUR sebesar Rp21,4 triliun dari total target KUR pemerintah sebesar Rp30 triliun," kata Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria di Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Dia melanjutkan, dari Rp21,4 triliun, sekitar Rp17 triliun merupakan KUR mikro dengan plafon sampai Rp25 juta, kemudian sebesar Rp4 triliun untuk KUR segmen retail dengan plafon Rp25juta-Rp500 juta, dan Rp400 miliar untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dia mengungkapkan, sejak moratorium KUR oleh pemerintah, perseroan telah meluncurkan kredit Kupedes Rakyat sebagai alternatif untuk pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) yang tidak dapat mengajukan kredit KUR.
Sejak Januari 2015, Kupedes Rakyat telah membukukan outstanding sebesar Rp14,4 triliun dengan total debitor sebanyak 1,2 juta. Pihaknya optimistis, penyaluran pinjaman di sektor usaha mikro bisa tumbuh di kisaran 17%-18% di tahun ini.
Menurut dia, untuk mencapai pertumbuhan tersebut, perseroan akan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan di sektor usaha mikro hingga ke wilayah-wilayah terpencil.
"Dua ujung tombak BRI untuk meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hingga ke wilayah-wilayah terpencil adalah Teras BRI dan Agen BRILink. Kami juga akan menjaga kualitas kredit atau level nonperforming loan (NPL) di segmen mikro," jelasnya.
Hingga Juni 2015, total outstanding di segmen KUR Mikro mencapai Rp13 triliun dengan jumlah debitor 1,7 juta.
"BRI mendapat amanah dari pemerintah untuk salurkan KUR sebesar Rp21,4 triliun dari total target KUR pemerintah sebesar Rp30 triliun," kata Sekretaris Perusahaan BRI Budi Satria di Jakarta, Selasa (8/9/2015).
Dia melanjutkan, dari Rp21,4 triliun, sekitar Rp17 triliun merupakan KUR mikro dengan plafon sampai Rp25 juta, kemudian sebesar Rp4 triliun untuk KUR segmen retail dengan plafon Rp25juta-Rp500 juta, dan Rp400 miliar untuk KUR Tenaga Kerja Indonesia (TKI).
Dia mengungkapkan, sejak moratorium KUR oleh pemerintah, perseroan telah meluncurkan kredit Kupedes Rakyat sebagai alternatif untuk pelaku Usaha Menengah Kecil Mikro (UMKM) yang tidak dapat mengajukan kredit KUR.
Sejak Januari 2015, Kupedes Rakyat telah membukukan outstanding sebesar Rp14,4 triliun dengan total debitor sebanyak 1,2 juta. Pihaknya optimistis, penyaluran pinjaman di sektor usaha mikro bisa tumbuh di kisaran 17%-18% di tahun ini.
Menurut dia, untuk mencapai pertumbuhan tersebut, perseroan akan meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan di sektor usaha mikro hingga ke wilayah-wilayah terpencil.
"Dua ujung tombak BRI untuk meningkatkan jangkauan jasa layanan perbankan hingga ke wilayah-wilayah terpencil adalah Teras BRI dan Agen BRILink. Kami juga akan menjaga kualitas kredit atau level nonperforming loan (NPL) di segmen mikro," jelasnya.
(rna)