Rupiah Dibuka Membaik Pagi Ini
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka membaik, meski USD di perdagangan Asia menguat.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.244/USD, menguat 41 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.285/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg dibuka pada level Rp12.249/USD dan pada pukul 10.00 WIB bergeser ke Rp14.257/USD. Posisi tersebut membaik dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.280/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.257/USD. Posisi itu terapresiasi 63 poin dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.320/USD.
Sementara data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.259/USD. Posisi ini terdepresiasi 16 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.243/USD.
Sementara USD menguat terhadap yen pada hari ini, didorong oleh melonjaknyasaham Eropa dan Amerika Serikat (AS) di tengah pemulihan global.
USD naik 0,2% terhadap yen menjadi 120,09, memperpanjang keuntungan dari level terendah semalam di 118,885 terimbas naiknya imbal hasil obligasi AS. Dolar Australia naik tipis ke 0,7036/USD, menguat dari posisi terendah 6,5 tahun di 0,6892 pada Senin.
"Laju pasar saham terus memengaruhi USD dan yen, tetapi mereka tidak menjadi pusat perhatian hari ini. Sebaliknya, dolar Kanada dan Selandia Baru cenderung bergerak lebih maju karena kebijakan bank sentral mereka akan memberi banyak perhatian," kata ahli strategi senior di Monex Masafumi Yamamoto, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (9/9/2015).
Bank of Canada diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 0,5% karena optimistisnya data baru-baru ini. Sementara Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) diperkirakan akan menurunkan suku bunga menjadi 2,75% pada Kamis.
Dolar Kanada stabil di 1,3197/USD setelah naik 0,8% semalam karena harga minyak mentah, ekspor utama untuk Kanada, yang melonjak mengikuti reli ekuitas global.
Dolar Selandia Baru naik 0,6% menjadi 0,6380/USD, setelah naik lebih dari 1% semalam. Mata uang ini telah merosot ke level terendah enam tahun di 0,6200/USD pada akhir Agustus. Euro sedikit berubah terhadap USD ke 1,1193, terjebak dalam kisaran sempit 1.1230-1,1122 pada pekan ini.
(Baca: Rupiah Diprediksi Masih Nyaman di Zona Merah)
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp14.244/USD, menguat 41 poin dari posisi sebelumnya di level Rp14.285/USD.
Nilai tukar rupiah berdasarkan data Bloomberg dibuka pada level Rp12.249/USD dan pada pukul 10.00 WIB bergeser ke Rp14.257/USD. Posisi tersebut membaik dibanding penutupan perdagangan sebelumnya di level Rp14.280/USD.
Posisi rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp14.257/USD. Posisi itu terapresiasi 63 poin dari posisi penutupan kemarin di level Rp14.320/USD.
Sementara data Yahoo Finance, rupiah berada di level Rp14.259/USD. Posisi ini terdepresiasi 16 poin dibanding posisi penutupan sebelumnya di level Rp14.243/USD.
Sementara USD menguat terhadap yen pada hari ini, didorong oleh melonjaknyasaham Eropa dan Amerika Serikat (AS) di tengah pemulihan global.
USD naik 0,2% terhadap yen menjadi 120,09, memperpanjang keuntungan dari level terendah semalam di 118,885 terimbas naiknya imbal hasil obligasi AS. Dolar Australia naik tipis ke 0,7036/USD, menguat dari posisi terendah 6,5 tahun di 0,6892 pada Senin.
"Laju pasar saham terus memengaruhi USD dan yen, tetapi mereka tidak menjadi pusat perhatian hari ini. Sebaliknya, dolar Kanada dan Selandia Baru cenderung bergerak lebih maju karena kebijakan bank sentral mereka akan memberi banyak perhatian," kata ahli strategi senior di Monex Masafumi Yamamoto, seperti dilansir dari Reuters, Selasa (9/9/2015).
Bank of Canada diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 0,5% karena optimistisnya data baru-baru ini. Sementara Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) diperkirakan akan menurunkan suku bunga menjadi 2,75% pada Kamis.
Dolar Kanada stabil di 1,3197/USD setelah naik 0,8% semalam karena harga minyak mentah, ekspor utama untuk Kanada, yang melonjak mengikuti reli ekuitas global.
Dolar Selandia Baru naik 0,6% menjadi 0,6380/USD, setelah naik lebih dari 1% semalam. Mata uang ini telah merosot ke level terendah enam tahun di 0,6200/USD pada akhir Agustus. Euro sedikit berubah terhadap USD ke 1,1193, terjebak dalam kisaran sempit 1.1230-1,1122 pada pekan ini.
(Baca: Rupiah Diprediksi Masih Nyaman di Zona Merah)
(rna)