Pendapat Ketua Wantimpres SBY soal Paket September I
Pendapat Ketua Wantimpres SBY soal Paket September I
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) pekan lalu baru saja mengeluarkan paket kebijakan ekonomi September I guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi Indonesia serta membangkitkan sektor riil di Tanah Air.
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Emil Salim menilai bahwa paket kebijakan ini masih permulaan, sehingga dampak yang dirasakan pun belum begitu terasa.
"Ini kan baru paket kebijakan September. Nah, nanti Oktober, November dan Desember, nanti totalitas kita lihat. Ini kalau makanan, itu baru hidangan pertama, makanan kecil. Oktober-November jadi ada tiga tahap," terangnya saat ditemui Sindonews di Patra Kuningan, Jakarta, Senin (14/9/2015) malam.
Menurutnya, pemerintahan Jokowi kini tinggal melaksanakan saja paket kebijakan yang telah diluncurkan tersebut. Dia percaya, bangsa Indonesia mampu mengatasi gejolak perekonomian yang tengah terjadi saat ini. Pasalnya, jauh sebelumnya, Indonesia pernah lebih terpuruk akibat krisis ekonomi.
"Saya optimistis bahwa bangsa ini bisa mengatasi krisis karena pada 1965, krisis kita lebih berat. Inflasi sampai 650%. Ini kan tidak sampai 650%. Karena bangsa ini pernah mengalami yang lebih gawat maka keadaan sekarang ini bisa diatasi," tandasnya.
Baca:
Paket September I Cegah Pengusaha PHK Karyawan
Sofjan Wanandi: Paket Kebijakan Ekonomi Bukan Sulap
Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Emil Salim menilai bahwa paket kebijakan ini masih permulaan, sehingga dampak yang dirasakan pun belum begitu terasa.
"Ini kan baru paket kebijakan September. Nah, nanti Oktober, November dan Desember, nanti totalitas kita lihat. Ini kalau makanan, itu baru hidangan pertama, makanan kecil. Oktober-November jadi ada tiga tahap," terangnya saat ditemui Sindonews di Patra Kuningan, Jakarta, Senin (14/9/2015) malam.
Menurutnya, pemerintahan Jokowi kini tinggal melaksanakan saja paket kebijakan yang telah diluncurkan tersebut. Dia percaya, bangsa Indonesia mampu mengatasi gejolak perekonomian yang tengah terjadi saat ini. Pasalnya, jauh sebelumnya, Indonesia pernah lebih terpuruk akibat krisis ekonomi.
"Saya optimistis bahwa bangsa ini bisa mengatasi krisis karena pada 1965, krisis kita lebih berat. Inflasi sampai 650%. Ini kan tidak sampai 650%. Karena bangsa ini pernah mengalami yang lebih gawat maka keadaan sekarang ini bisa diatasi," tandasnya.
Baca:
Paket September I Cegah Pengusaha PHK Karyawan
Sofjan Wanandi: Paket Kebijakan Ekonomi Bukan Sulap
(rna)
Explore More