Budi Isman Nilai Pemerintah Kurang Perhatikan UMKM
A
A
A
JAKARTA - CEO Smartpreneur Pro Indonesia Budi Isman menilai, kurang memperhatikan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), namun lebih fokus pada proyek-proyek besar.
"Betul (pemerintah fokus proyek besar), saya kan dulu pemain besar. Jadi saya tahu. Kenapa saya fokus di UKM karena saya tahu bahwa ini yang menyentuh masyarakat. Memang ada perhatian pemerintah ke UKM, tapi tidak terintegrasi," kata dia disela-sela Workshop Onein20 Movement 2015 di Gedung Sindo, Minggu (20/9/2015).
Menurutnya, pada dasarnya masing-masing kementerian memiliki dana untuk UMKM, namun programnya tidak terintegrasi, sehingga tidak efisien dan mubadzir. "Kadang-kadang satu program didanai beberapa kementerian, jadi tumpang tindih," ujarnya.
Atas dasar itu, pihaknya meminta pemerintah untuk lebih fokus memperhatikan UMKM, karena mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi dalam negeri. Apalagi, para pengusaha UMKM ini masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Kalau pemerintah betul-betul pro rakyat maka UMKM harus betul-betul diberikan perhatian luar biasa karena, UMKM ini orang-orang yang menengah-bawah. Jika mereka bagus maka akan ada peningkatan tenaga kerja dan ekonomi serta kesenjangan sosial yang gini ratio kita makin jelek sebetulnya," terang Budi.
Sayang, lanjut dia dalam kenyataannya, pemerintah kurang perhatian terhadap UMKM. Apalagi, dengan kondisi seperti ini, membuat yang kaya semakin kaya dan miskin semakin muskin.
"Padahal, kalau pemerintah mampu meningkatkan UMKM akan bagus sekali karena UMKM semakin kuat, maka yang bawah akan semakin sejahtera," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengemukakan, pemerintah harus memberikan perhatian besar dalam mengembangkan UMKM. Pemerintah jangan hanya fokus pada proyek besar, perlu ada program tepat sasaran untuk masyarakat ekonomi lemah.
Saat ini banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan akibat melemahnya perekonomian dan tekanan dolar AS (USD) terhadap rupiah. Di tengah maraknya perusahaan yang gulung tukar, sektor UMKM dapat menjadi penopang perekonomian nasional, dan menjadi solusi dalam mengatasi pengangguran.
"Pemerintah jangan hanya fokus pada proyek besar, perlu ada program tepat sasaran untuk masyarakat ekonomi lemah. Pemerintah perlu fokus pengembangan UMKM di tengah banyaknya PHK dan home industri tutup," ujar HT, Minggu (20/9/2015).
Untuk itu, kata HT, pemerintah harus membuka akses modal usaha yang murah, memberikan pelatihan serta melindungi sektor UMKM dengan regulasi yang berpihak kepada mereka. "UMKM bisa maju cepat jika diberikan akses modal murah, pelatihan dan proteksi," jelasnya.
Baca: HT: Banyak PHK, Pemerintah Harus Fokus Kembangkan UMKM
"Betul (pemerintah fokus proyek besar), saya kan dulu pemain besar. Jadi saya tahu. Kenapa saya fokus di UKM karena saya tahu bahwa ini yang menyentuh masyarakat. Memang ada perhatian pemerintah ke UKM, tapi tidak terintegrasi," kata dia disela-sela Workshop Onein20 Movement 2015 di Gedung Sindo, Minggu (20/9/2015).
Menurutnya, pada dasarnya masing-masing kementerian memiliki dana untuk UMKM, namun programnya tidak terintegrasi, sehingga tidak efisien dan mubadzir. "Kadang-kadang satu program didanai beberapa kementerian, jadi tumpang tindih," ujarnya.
Atas dasar itu, pihaknya meminta pemerintah untuk lebih fokus memperhatikan UMKM, karena mampu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan ekonomi dalam negeri. Apalagi, para pengusaha UMKM ini masyarakat kelas menengah ke bawah.
"Kalau pemerintah betul-betul pro rakyat maka UMKM harus betul-betul diberikan perhatian luar biasa karena, UMKM ini orang-orang yang menengah-bawah. Jika mereka bagus maka akan ada peningkatan tenaga kerja dan ekonomi serta kesenjangan sosial yang gini ratio kita makin jelek sebetulnya," terang Budi.
Sayang, lanjut dia dalam kenyataannya, pemerintah kurang perhatian terhadap UMKM. Apalagi, dengan kondisi seperti ini, membuat yang kaya semakin kaya dan miskin semakin muskin.
"Padahal, kalau pemerintah mampu meningkatkan UMKM akan bagus sekali karena UMKM semakin kuat, maka yang bawah akan semakin sejahtera," kata dia.
Seperti diberitakan sebelumnya, CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT) mengemukakan, pemerintah harus memberikan perhatian besar dalam mengembangkan UMKM. Pemerintah jangan hanya fokus pada proyek besar, perlu ada program tepat sasaran untuk masyarakat ekonomi lemah.
Saat ini banyak pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan perusahaan akibat melemahnya perekonomian dan tekanan dolar AS (USD) terhadap rupiah. Di tengah maraknya perusahaan yang gulung tukar, sektor UMKM dapat menjadi penopang perekonomian nasional, dan menjadi solusi dalam mengatasi pengangguran.
"Pemerintah jangan hanya fokus pada proyek besar, perlu ada program tepat sasaran untuk masyarakat ekonomi lemah. Pemerintah perlu fokus pengembangan UMKM di tengah banyaknya PHK dan home industri tutup," ujar HT, Minggu (20/9/2015).
Untuk itu, kata HT, pemerintah harus membuka akses modal usaha yang murah, memberikan pelatihan serta melindungi sektor UMKM dengan regulasi yang berpihak kepada mereka. "UMKM bisa maju cepat jika diberikan akses modal murah, pelatihan dan proteksi," jelasnya.
Baca: HT: Banyak PHK, Pemerintah Harus Fokus Kembangkan UMKM
(izz)