Cegah PHK, UMKM Harus Survive
A
A
A
JAKARTA - CEO Smartpreneur Pro Indonesia Budi Isman mengatakan, seorang pegusaha terutama pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) harus survive jika tidak ingin gulung tikar dan menimbulkan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Selain itu, pemerintah juga harus lebih banyak memberikan insentif bagi UMKM. Pemerintah harus bisa memastikan dengan baik bahwa insentif yang diberikan ke industri kecil sudah tepat sasaran.
"Memang kemarin saya baca bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeluarkan insentif, yakni yang terkena PHK bisa mendapatkan kredit ringan. Itu memang bagus, tapi ada yang lebih riil, misalnya bagaimana mempermudah kesempatan UMKM agar bisnisnya berkembang," jelas dia di Gedung Sindo, Minggu (20/9/2015).
Budi membenarkan bahwa UMKM cukup tangguh menghadapi pelemahan ekonomi meski ada yang terkena dampaknya. Meski demikian pemerintah harus lebih fokus pada pengembangan UMKM.
"Meski ada yang terkena dampak pelemahan ekonomi, tetapi UMKM cukup tangguh. Sekarang ini, peserta-peserta (Onein20 Movement) kita hampir 80% bisa tumbuh 6% lebih, artinya mereka tangguh dan lebih lincah," katanya.
Bahkan, lanjut dia, ada beberapa UMKM yang menambah karyawan. Meski demikian, UMKM tidak mampu menampung para pekerja yang terkena PHK hingga jumlahnya puluhan ribu dari perusahaan-perusahaan besar.
Atas dasar itu, pemerintah diminta memikirkan hal tersebut termasuk UMKM lantaran mampu menciptakan lapangan kerja. "Tenaga Kerja Indonesia 90% lebih ada di UMKM, bagaimana kalau tidak diperhatikan? Padahal UMKM lebih kuat menghadapi menghadapi pelemahan ekonomi," tandas Budi.
Baca Juga:
Budi Isman Nilai Pemerintah Kurang Perhatikan UMKM
HT: Banyak PHK, Pemerintah Harus Fokus Kembangkan UMKM
Selain itu, pemerintah juga harus lebih banyak memberikan insentif bagi UMKM. Pemerintah harus bisa memastikan dengan baik bahwa insentif yang diberikan ke industri kecil sudah tepat sasaran.
"Memang kemarin saya baca bahwa Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengeluarkan insentif, yakni yang terkena PHK bisa mendapatkan kredit ringan. Itu memang bagus, tapi ada yang lebih riil, misalnya bagaimana mempermudah kesempatan UMKM agar bisnisnya berkembang," jelas dia di Gedung Sindo, Minggu (20/9/2015).
Budi membenarkan bahwa UMKM cukup tangguh menghadapi pelemahan ekonomi meski ada yang terkena dampaknya. Meski demikian pemerintah harus lebih fokus pada pengembangan UMKM.
"Meski ada yang terkena dampak pelemahan ekonomi, tetapi UMKM cukup tangguh. Sekarang ini, peserta-peserta (Onein20 Movement) kita hampir 80% bisa tumbuh 6% lebih, artinya mereka tangguh dan lebih lincah," katanya.
Bahkan, lanjut dia, ada beberapa UMKM yang menambah karyawan. Meski demikian, UMKM tidak mampu menampung para pekerja yang terkena PHK hingga jumlahnya puluhan ribu dari perusahaan-perusahaan besar.
Atas dasar itu, pemerintah diminta memikirkan hal tersebut termasuk UMKM lantaran mampu menciptakan lapangan kerja. "Tenaga Kerja Indonesia 90% lebih ada di UMKM, bagaimana kalau tidak diperhatikan? Padahal UMKM lebih kuat menghadapi menghadapi pelemahan ekonomi," tandas Budi.
Baca Juga:
Budi Isman Nilai Pemerintah Kurang Perhatikan UMKM
HT: Banyak PHK, Pemerintah Harus Fokus Kembangkan UMKM
(izz)