Indonesia Butuh Terobosan Atasi PHK dari Sektor Tambang

Rabu, 30 September 2015 - 13:33 WIB
Indonesia Butuh Terobosan Atasi PHK dari Sektor Tambang
Indonesia Butuh Terobosan Atasi PHK dari Sektor Tambang
A A A
KALIMANTAN - Pertambangan batubara sebagai salah satu sektor yang terkena gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) massal. Ribuan pekerja batubara di berbagai daerah terkena PHK, termasuk di Kalimantan Timur (Kaltim) yang merupakan salah satu penghasil batubara terbesar di Indonesia.

Kaltim terkena imbas dari penurunan harga batubara. Akibat penurunan harga tersebut, produksi diturunkan dan terjadi PHK besar-besaran. Seperti diberitakan ribuan pekerja tambang batubara telah diberhentikan, dan tak sedikit perusahaan batubara yang gulung tikar.

Ketua Umum Partai Perindo Hary Tanoesoedibjo (HT) mengatakan, permasalahan tersebut harus diatasi dengan terobosan.

"Pembangkit tenaga listrik dari batubara itu bisa dikerjakan di sini. Bisa menyerap tenaga kerja banyak. Jadi batubaranya di sini, power supply di sini, power plant tidak perlu kemana-mana," jelas HT usai deklarasi DPW Partai Perindo Kaltim, kemarin.

HT mengatakan, Partai Perindo akan berjuang untuk mendorong potensi daerah dengan maksimal agar masyarakat di daerah tersebut bisa sejahtera. "Perlu dilihat peta kekuatannya seperti apa dan harus kita bangun dari situ," tegas CEO MNC Group ini.

Dia melanjutkan, dari kekuatan tersebut disiapkan infrastruktur penunjang. Secara keseluruhan tidak hanya di Kalimantan, Indonesia masih tertinggal dari segi infrastruktur penunjang.

Padahal, infrastruktur memiliki peranan penting dalam persaingan global. Sebab kekurangan infrastruktur yang memadai akan menjadikan daya saing lemah dibanding negara lain.

Sebagai informasi, Kaltim tercatat sebagai lumbung energi, penghasil batubara dan gas, namun provinsi ini masih krisis pasokan listrik. Bahkan, Kalimantan yang merupakan penghasil batubara terbesar di Indonesia harus impor listrik dari Malaysia.

Baca Juga:

HT Resmikan Pelabuhan Batubara di Kaltim
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5124 seconds (0.1#10.140)