Ini Sasaran Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III Jokowi
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) rencananya akan kembali mengeluarkan paket kebijakan ekonomi jilid III pekan depan. Paket tersebut akan difokuskan pada sektor padat karya serta usaha kecil dan menengah (UKM).
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pemerintah sejatinya perlu memulai untuk mengelompokkan secara sistematis kebijakan dan stimulus yang bersifat jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal ini agar penyajiannya menjadi lebih sederhana dan jelas.
"Dan nanti setelah dipersiapkan bisa ditentukan yang mana akan ditentukan minggu depan mana lagi yang sesudahnya dan sterusnya," terangnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2015). (Baca: Tancap Gas, Jokowi Segera Rilis Paket Kebijakan Jilid III).
Untuk jangka pendek, kata dia, Jokowi fokus pada proyek-proyek padat karya yang akan mulai dikerjakan dan berpotensi menyerap banyak tenaga kerja. Seperti pembangunan transmisi hingga ke pelosok-pelosok yang tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja.
"Pembangunan transmisi ini padat karya. Kenapa padat karya? karena sampai ke gunung-gunung, mesin enggak bisa lewat ke sana. Itu besar sekali dan panjang sekali walaupun pengerjaannya bisa agak lama untuk bisa selesai," terang dia.
Selain itu, Jokowi juga menginginkan program restrukturisasi pembiayaan UKM di mana Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang fokus ke UKM kebijakannya tidak perlu mengikuti capital adequancy ratio (CAR) perbankan. (Baca: Ini Bocoran Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III Jokowi).
Sebab, hal tersebut selama ini membuat kredit yang diberikan LPEI menjadi lebih terbatas. "Padahal, dia (LPEI) bukan bank. Kalau bukan bank biasanya bukan CAR prudensialnya, tapi gearing ratio perputaran dari modalnya berapa kali. Dengan begitu kemampuan meminjamkannya menjadi lebih besar," pungkas Darmin.
Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, pemerintah sejatinya perlu memulai untuk mengelompokkan secara sistematis kebijakan dan stimulus yang bersifat jangka pendek, menengah, dan panjang. Hal ini agar penyajiannya menjadi lebih sederhana dan jelas.
"Dan nanti setelah dipersiapkan bisa ditentukan yang mana akan ditentukan minggu depan mana lagi yang sesudahnya dan sterusnya," terangnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (1/10/2015). (Baca: Tancap Gas, Jokowi Segera Rilis Paket Kebijakan Jilid III).
Untuk jangka pendek, kata dia, Jokowi fokus pada proyek-proyek padat karya yang akan mulai dikerjakan dan berpotensi menyerap banyak tenaga kerja. Seperti pembangunan transmisi hingga ke pelosok-pelosok yang tentunya akan membutuhkan banyak tenaga kerja.
"Pembangunan transmisi ini padat karya. Kenapa padat karya? karena sampai ke gunung-gunung, mesin enggak bisa lewat ke sana. Itu besar sekali dan panjang sekali walaupun pengerjaannya bisa agak lama untuk bisa selesai," terang dia.
Selain itu, Jokowi juga menginginkan program restrukturisasi pembiayaan UKM di mana Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) yang fokus ke UKM kebijakannya tidak perlu mengikuti capital adequancy ratio (CAR) perbankan. (Baca: Ini Bocoran Paket Kebijakan Ekonomi Jilid III Jokowi).
Sebab, hal tersebut selama ini membuat kredit yang diberikan LPEI menjadi lebih terbatas. "Padahal, dia (LPEI) bukan bank. Kalau bukan bank biasanya bukan CAR prudensialnya, tapi gearing ratio perputaran dari modalnya berapa kali. Dengan begitu kemampuan meminjamkannya menjadi lebih besar," pungkas Darmin.
(izz)