Menperin Belum Tahu Singapura Tarik Produk Tisu Indonesia

Jum'at, 09 Oktober 2015 - 15:21 WIB
Menperin Belum Tahu...
Menperin Belum Tahu Singapura Tarik Produk Tisu Indonesia
A A A
JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengaku belum mengetahui kabar yang menyebutkan bahwa jaringan supermarket terbesar Singapura, NTUC FairPrice menarik produk tisu buatan perusahaan asal Indonesia, Asia Pulp&Paper. Hal ini dilakukan menyusul kabut asap yang telah merembet hingga ke Negeri Singa tersebut.

Dia mengatakan pihaknya akan segera berkoordinasi ‎dengan kementerian teknis lainnya untuk menanggapi kabar penarikan produk Indonesia tersebut.

"Saya baru dapat informasi‎ (produk tisu Indonesia ditarik). Nanti akan saya cek dan koordinasi dengan teman-teman kementerian teknis lainnya," ujar Saleh di Gedung BKPM, Jakarta, Jumat (9/10/2015).

Menurutnya, sejauh ini pemerintah Indonesia belum ada pembicaraan dengan retailer Singapura tersebut. Kendati demikian, setiap permasalahan yang terjadi antara Singapura dna Indonesia akan diselesaikan secara bersama.

"Makanya itu nanti kita cek dulu. Pada intinya kan kalau ada masalah seperti itu kan ada pembicaraan baik antara pelaku usaha atau G to G, apa isunya sehingga bisa timbul itu. Nanti kita atasi secara bersama," terangnya.

Politisi Partai Hanura ini berharap, persoalan kabut asap ini tidak akan mengganggu hubungan perdagangan antar kedua negara. "Ya, kita harapkan juga janganlah (mengganggu hubungan perdagangan). Pokoknya nanti lah. Saya kan baru dapat info," tandasnya.

Seperti dikutip dari Bloomberg, jaringan supermarket terbesar di Singapura NTUC FairPrice menarik tisu dan produk lainnya dari Asia Pulp&Paper dari supermarket mereka, pasca perusahaan tersebut termasuk di antara nama-nama yang bertanggung jawab atas kebakaran hutan dan kabut asap itu.

NTUC FairPrice menarik produk-produk tisu Indonesia pada Rabu (7/10/2015) pukul 17.00 waktu Singapura mengikuti larangan sementara dari Dewan Lingkungan Singapura atas produk-produk Asia Pulp&Paper, seperti merek Paseo, Nice, and Jelly.

(Baca: Menperin: Pakaian Bekas Ilegal Ancam Industri Tekstil)
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.3451 seconds (0.1#10.140)