UOB Fokus Dorong Pertumbuhan Lembaga Keuangan di Asia
A
A
A
JAKARTA - United Overseas Bank (UOB) memfokuskan perhatiannya mendorong pertumbuhan institusi finansial atau lembaga keuangan yang berekspansi dan berinvestasi di Asia.
Dalam kurun waktu enam bulan pertama 2015, pendapatan unit layanan Financial Institution Group (FIG) UOB tumbuh lebih dari 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepiawaian UOB dalam memenuhi kebutuhan nasabah terkait pendanaan, pembiayaan perdagangan, layanan pengelolaan kas, lindung nilai, pasar modal dan dukungan jaringan yang luas membantu pertumbuhan perbankan.
Nasabah Financial Institution Group terdiri dari bank dan lembaga penyedia layanan keuangan nonbank, seperti asuransi, global funds, sovereign wealth fund, dan lembaga dana pensiun.
Global Head of Financial Institutions Group, UOB, Lim Lay Wah mengatakan, kemitraan yang dijalin bank dengan nasabah-nasabah FIG membantu mereka memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Asia.
“Bertumbuhnya institusi keuangan didorong oleh meningkatnya perdagangan intra-regional, permintaan pembangunan infrastruktur serta kebutuhan manajemen pengelolaan kekayaan di kalangan kelas menengah di kawasan Asia. Nasabah FIG dapat memanfaatkan jaringan terintegrasi UOB serta pemahaman yang mendalam oleh UOB di kawasan Asia untuk menciptakan peluang di kawasan regional,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Selasa (13/10/2015).
Salah satu bentuk kolaborasi UOB adalah kerja sama dengan Indonesia Eximbank (IEB), lembaga pembiayaan ekspor-impor pemerintah Indonesia. UOB merupakan salah satu penerima mandat sebagai lead arrangers, underwriters dan bookrunners (MLABs) dalam pinjaman sindikasi senilai USD1 miliar.
Pinjaman ini digunakan oleh IEB dalam menyediakan jasa pembiyaan perdagangan lintas batas. Saat ini, UOB juga membantu IEB dengan memberikan masukan dan saran di bidang manajemen likuiditas, treasury dan solusi pendanaan alternatif di pasar modal.
“Kami gembira dapat bekerja sama dan difasilitasi oleh UOB dalam transaksi pinjaman sindikasi yang baru-baru ini berhasil tercapai. Ekspetasi dana pada tingkat harga yang kami inginkan dapat terpenuhi dan membantu kami dalam mendiversifikasi sumber pendanaan kami. Ini adalah kedua kalinya kami menunjuk UOB sebagai salah satu mitra kami didasari oleh kepercayaan yang tinggi atas profesionalisme dan komitmen UOB,” tambah Managing Director, Indonesia Eximbank Basuki Setyadjid.
Kesempatan Investasi di Asia
UOB juga turut memfasilitasi kebutuhan investasi lembaga keuangan nonbank yang memiliki minat mengembangkan aset mereka di Asia, seiring dengan peluang yang semakin terbuka lebar. Sebagi contoh lembaga dana pensiun diperkirakan akan menginvestasikan sekitar USD6,5 triliun di kawasan Asia Pasifik pada 2020 dengan jumlah dua kali lipat dibandingkan tahun 2012.
“Kami melihat banyak investor global menanamkan modalnya di Asia. Sebagai bank dengan cakupan jaringan yang luas di Asia, UOB dapat membantu nasabahnya menangkap berbagai peluang yang tersedia di kawasan dan memberikan mereka sumber pendanaan,” kata Global Head of Financial Institutions Group, UOB, Lim Lay Wah.
Salah satu nasabah tersebut adalah Phoenix Property Investors, perusahaan ekuitas di bidang real estate yang fokus pada peluang investasi di Asia. Selain membantu Phonenix mengelola risiko pasar dan likuditasnya, UOB juga mendapatkan mandat menyediakan solusi finansial dan memberikan nasihat dalam akusisi finansial dan pengumpulan dana pasar modal.
Managing Partner and Chief Investment Officer, Phoenix Property Investors, Samuel W Chu mengatakan, UOB sangat memahami secara mendalam mengenai kondisi lokal pasar yang perusahaan tuju.
"Profesionalisme dan wasasan mereka dalam melihat hal secara jangka panjang, terus menerus melampaui ekspektasi kami. UOB mampu memberikan kami solusi layanan khusus yang membantu kami meraih peluang di Asia di saat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan investasi kami,” terangnya.
Dalam kurun waktu enam bulan pertama 2015, pendapatan unit layanan Financial Institution Group (FIG) UOB tumbuh lebih dari 40% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Kepiawaian UOB dalam memenuhi kebutuhan nasabah terkait pendanaan, pembiayaan perdagangan, layanan pengelolaan kas, lindung nilai, pasar modal dan dukungan jaringan yang luas membantu pertumbuhan perbankan.
Nasabah Financial Institution Group terdiri dari bank dan lembaga penyedia layanan keuangan nonbank, seperti asuransi, global funds, sovereign wealth fund, dan lembaga dana pensiun.
Global Head of Financial Institutions Group, UOB, Lim Lay Wah mengatakan, kemitraan yang dijalin bank dengan nasabah-nasabah FIG membantu mereka memainkan peran penting dalam pertumbuhan ekonomi Asia.
“Bertumbuhnya institusi keuangan didorong oleh meningkatnya perdagangan intra-regional, permintaan pembangunan infrastruktur serta kebutuhan manajemen pengelolaan kekayaan di kalangan kelas menengah di kawasan Asia. Nasabah FIG dapat memanfaatkan jaringan terintegrasi UOB serta pemahaman yang mendalam oleh UOB di kawasan Asia untuk menciptakan peluang di kawasan regional,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima Sindonews, Selasa (13/10/2015).
Salah satu bentuk kolaborasi UOB adalah kerja sama dengan Indonesia Eximbank (IEB), lembaga pembiayaan ekspor-impor pemerintah Indonesia. UOB merupakan salah satu penerima mandat sebagai lead arrangers, underwriters dan bookrunners (MLABs) dalam pinjaman sindikasi senilai USD1 miliar.
Pinjaman ini digunakan oleh IEB dalam menyediakan jasa pembiyaan perdagangan lintas batas. Saat ini, UOB juga membantu IEB dengan memberikan masukan dan saran di bidang manajemen likuiditas, treasury dan solusi pendanaan alternatif di pasar modal.
“Kami gembira dapat bekerja sama dan difasilitasi oleh UOB dalam transaksi pinjaman sindikasi yang baru-baru ini berhasil tercapai. Ekspetasi dana pada tingkat harga yang kami inginkan dapat terpenuhi dan membantu kami dalam mendiversifikasi sumber pendanaan kami. Ini adalah kedua kalinya kami menunjuk UOB sebagai salah satu mitra kami didasari oleh kepercayaan yang tinggi atas profesionalisme dan komitmen UOB,” tambah Managing Director, Indonesia Eximbank Basuki Setyadjid.
Kesempatan Investasi di Asia
UOB juga turut memfasilitasi kebutuhan investasi lembaga keuangan nonbank yang memiliki minat mengembangkan aset mereka di Asia, seiring dengan peluang yang semakin terbuka lebar. Sebagi contoh lembaga dana pensiun diperkirakan akan menginvestasikan sekitar USD6,5 triliun di kawasan Asia Pasifik pada 2020 dengan jumlah dua kali lipat dibandingkan tahun 2012.
“Kami melihat banyak investor global menanamkan modalnya di Asia. Sebagai bank dengan cakupan jaringan yang luas di Asia, UOB dapat membantu nasabahnya menangkap berbagai peluang yang tersedia di kawasan dan memberikan mereka sumber pendanaan,” kata Global Head of Financial Institutions Group, UOB, Lim Lay Wah.
Salah satu nasabah tersebut adalah Phoenix Property Investors, perusahaan ekuitas di bidang real estate yang fokus pada peluang investasi di Asia. Selain membantu Phonenix mengelola risiko pasar dan likuditasnya, UOB juga mendapatkan mandat menyediakan solusi finansial dan memberikan nasihat dalam akusisi finansial dan pengumpulan dana pasar modal.
Managing Partner and Chief Investment Officer, Phoenix Property Investors, Samuel W Chu mengatakan, UOB sangat memahami secara mendalam mengenai kondisi lokal pasar yang perusahaan tuju.
"Profesionalisme dan wasasan mereka dalam melihat hal secara jangka panjang, terus menerus melampaui ekspektasi kami. UOB mampu memberikan kami solusi layanan khusus yang membantu kami meraih peluang di Asia di saat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan investasi kami,” terangnya.
(dmd)