Kredit Bank Bukopin Kuartal III Tumbuh 15%
Kredit Bank Bukopin Kuartal III Tumbuh 15%
A
A
A
JAKARTA - PT Bank Bukopin Tbk (BBKP) mengaku, pertumbuhan kinerja pada kuartal III/2015 membaik. Hal ini tercermin dari pertumbuhan laba sebesar 11% disertai pertumbuhan kredit 15%.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, pertumbuhan kredit pada kuartal III didorong oleh segmen mikro dan segmen UKM.
"Alhamdulillah semua kinerja kuartal III membaik meskipun kondisi ekonomi masih belum stabil. Yang jelas, untuk penyaluran kredit UMKM dan mikro masih tumbuh lebih tinggi dibandingkan komersil," katanya usai penandatanganan perjanjian kerja sama pemanfaatan nomor induk kependudukan data pendudukan dan KTP elektronik antara Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Bank Bukopin, Bank OCBC Nisp, Bank Aceh, serta Bank BRI Syariah di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Pihaknya meyakini, target penyaluran kredit perseroan sepanjang 2015 sekitar 15% dapat tercapai. Penyaluran kredit tersebut terdiri dari sekitar 60% porsi kredit ritel yakni UMKM dan sisanya dari korporasi.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) juga berhasil tumbuh 14% dengan kontribusi CASA (dana murah) sekitar 40%. "CASA kita masih tinggi di 40% karena sebelumnya paling banyak di deposito. Loan Deposito Ratio (LDR) juga berada di angka 85%-87% dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tetap rendah berada di bawah 3%," terangnya.
Di samping itu, untuk sektor maritim atau pembiayaan kelautan, hingga akhir 2015, pihaknya menargetkan dapat mencapai Rp2,67 triliun.
Angka tersebut terdiri dari Rp2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp170 miliar pembiayaan perikanan. "Kami ingin menyalurkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp481 miliar yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp400 miliar dan pembiayaan perikanan sebesar Rp81 miliar," paparnya.
Direktur Utama Bank Bukopin Glen Glenardi mengatakan, pertumbuhan kredit pada kuartal III didorong oleh segmen mikro dan segmen UKM.
"Alhamdulillah semua kinerja kuartal III membaik meskipun kondisi ekonomi masih belum stabil. Yang jelas, untuk penyaluran kredit UMKM dan mikro masih tumbuh lebih tinggi dibandingkan komersil," katanya usai penandatanganan perjanjian kerja sama pemanfaatan nomor induk kependudukan data pendudukan dan KTP elektronik antara Direktur Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil dengan Bank Bukopin, Bank OCBC Nisp, Bank Aceh, serta Bank BRI Syariah di Jakarta, Jumat (16/10/2015).
Pihaknya meyakini, target penyaluran kredit perseroan sepanjang 2015 sekitar 15% dapat tercapai. Penyaluran kredit tersebut terdiri dari sekitar 60% porsi kredit ritel yakni UMKM dan sisanya dari korporasi.
Sementara, dana pihak ketiga (DPK) juga berhasil tumbuh 14% dengan kontribusi CASA (dana murah) sekitar 40%. "CASA kita masih tinggi di 40% karena sebelumnya paling banyak di deposito. Loan Deposito Ratio (LDR) juga berada di angka 85%-87% dengan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) tetap rendah berada di bawah 3%," terangnya.
Di samping itu, untuk sektor maritim atau pembiayaan kelautan, hingga akhir 2015, pihaknya menargetkan dapat mencapai Rp2,67 triliun.
Angka tersebut terdiri dari Rp2,5 triliun pembiayaan transportasi laut dan Rp170 miliar pembiayaan perikanan. "Kami ingin menyalurkan pembiayaan ke sektor kelautan dan perikanan sebesar Rp481 miliar yang terdiri dari pembiayaan transportasi laut sebesar Rp400 miliar dan pembiayaan perikanan sebesar Rp81 miliar," paparnya.
(izz)
Explore More