Mendag Malu-malu Bilang Pemerintah Akan Impor Beras
A
A
A
JAKARTA - Menteri Perdagangan (Mendag) Thomas Trikasih Lembong terkesan malu-malu mengungkapkan bahwa pemerintah akan melakukan impor beras. Dia hanya mengisyaratkan pemerintah bakal bekerja keras untuk memastikan bahwa stok beras dalam negeri aman dan pemenuhan untuk masyarakat terjaga.
Padahal, beberapa hari lalu menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution sudah mengatakan bahwa Indonesia sedang menjajaki kerja sama impor beras dari Vietnam dan Thailand untuk pemenuhan konsumsi beras nasional.
Saat ini, stok beras di Gudang Perum Bulog hanya ada 1,7 ton beras sampai akhir tahun. Maka mau tidak mau, pemerintah harus mengambil sikap untuk pemenuhan stok beras dalam negeri mengingat kondisi Indonesia sedang mengalami El Nino (kekeringan panjang).
"Untuk sementara ini saya nyatakan bahwa pemerintah akan kerja keras untuk amankan stok dan tidak bisa ditawar. Kita juga bekerja keras untuk stabilkan harga," ujarnya di Pasar Santa, Jakarta, Jumat (16/10/2015)
"Tahun ini dan tahun depan istimewa ya dengan adanya el nino yang berdampak pada banyak negara, seperti Thailand dan Myanmar. Jadi kita akan menjaga dengan sebaik-baiknya soal harga dan jaga stok. Namun, perlu persiapan istimewa," pungkasnya.
Padahal, beberapa hari lalu menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution sudah mengatakan bahwa Indonesia sedang menjajaki kerja sama impor beras dari Vietnam dan Thailand untuk pemenuhan konsumsi beras nasional.
Saat ini, stok beras di Gudang Perum Bulog hanya ada 1,7 ton beras sampai akhir tahun. Maka mau tidak mau, pemerintah harus mengambil sikap untuk pemenuhan stok beras dalam negeri mengingat kondisi Indonesia sedang mengalami El Nino (kekeringan panjang).
"Untuk sementara ini saya nyatakan bahwa pemerintah akan kerja keras untuk amankan stok dan tidak bisa ditawar. Kita juga bekerja keras untuk stabilkan harga," ujarnya di Pasar Santa, Jakarta, Jumat (16/10/2015)
"Tahun ini dan tahun depan istimewa ya dengan adanya el nino yang berdampak pada banyak negara, seperti Thailand dan Myanmar. Jadi kita akan menjaga dengan sebaik-baiknya soal harga dan jaga stok. Namun, perlu persiapan istimewa," pungkasnya.
(dmd)