Caplok Saham Freeport, Ini yang Sedang Dilakukan Inalum
A
A
A
JAKARTA - Direktur Keuangan PT Inalum (Persero) Oggy A Kosasih menegaskan, pihaknya masih menghitung aset keuangan yang dimiliki perseroan untuk mengambil alih saham PT Freeport Indonesia.
Saat ini, Inalum sudah menunjuk konsultan yang mampu menghitung cash perusahaan. Perseroan juga sedang menyiapkan beberapa hal terkait pembelian tersebut. Pasalnya, pembelian ini membutuhkan kesiapan matang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Inalum kabarnya ditunjuk Menteri BUMN Rini Soemarno untuk membeli sebagian saham PT Freeport Indonesia.
"Sedang dihitung sama konsultan. Kalau ambil alih memang dari atasan, (Kementerian BUMN). Karena kita punya kemampuan me-leverage, terus kita juga punya dana yang bisa digunakan untuk itu, ekuitas kita masih memungkinkan, tetapi tidak mungkin semuanya dari ekuitas," kata Oggy di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia membenarkan, akan ada pinjaman dari perbankan, karena tidak semuanya menggunakan ekuitas sebagai pembelian sahamnya.
"Pasti ada pinjaman perbankan juga, karena tidak mungkin pakai ekuitas seluruhnya. Kita sedang mengupayakan persiapan ke arah itu," ujarnya.
Untuk penghitungan dari nilai saham yang ditawarkan Freeport pihaknya akan menunjuk konsultan sendiri agar bisa melakukan keleluasaan terhadap penilaian kewajaran yang ditawarkan Freeport.
"Kita masih menunjuk konsultan keuangan yang melakukan perhitungan dari nilai saham yang ditawarkan Freeport nilainya berapa. Kita dari sisi BUMN menginginkan diberikan keleluasaan memberikan penilaian juga kewajaran apa yang ditawarkan Freeport yang nanti menjadi dasar negosisasi," tandas dia.
Saat ini, Inalum sudah menunjuk konsultan yang mampu menghitung cash perusahaan. Perseroan juga sedang menyiapkan beberapa hal terkait pembelian tersebut. Pasalnya, pembelian ini membutuhkan kesiapan matang.
Seperti diberitakan sebelumnya, Inalum kabarnya ditunjuk Menteri BUMN Rini Soemarno untuk membeli sebagian saham PT Freeport Indonesia.
"Sedang dihitung sama konsultan. Kalau ambil alih memang dari atasan, (Kementerian BUMN). Karena kita punya kemampuan me-leverage, terus kita juga punya dana yang bisa digunakan untuk itu, ekuitas kita masih memungkinkan, tetapi tidak mungkin semuanya dari ekuitas," kata Oggy di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Rabu (21/10/2015).
Dia membenarkan, akan ada pinjaman dari perbankan, karena tidak semuanya menggunakan ekuitas sebagai pembelian sahamnya.
"Pasti ada pinjaman perbankan juga, karena tidak mungkin pakai ekuitas seluruhnya. Kita sedang mengupayakan persiapan ke arah itu," ujarnya.
Untuk penghitungan dari nilai saham yang ditawarkan Freeport pihaknya akan menunjuk konsultan sendiri agar bisa melakukan keleluasaan terhadap penilaian kewajaran yang ditawarkan Freeport.
"Kita masih menunjuk konsultan keuangan yang melakukan perhitungan dari nilai saham yang ditawarkan Freeport nilainya berapa. Kita dari sisi BUMN menginginkan diberikan keleluasaan memberikan penilaian juga kewajaran apa yang ditawarkan Freeport yang nanti menjadi dasar negosisasi," tandas dia.
(izz)