Euro Menderita, Rupiah Berakhir Perkasa
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini berakhir perkasa, di tengah menderitanya euro.
Rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.548/USD. Posisi ini positif 15 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.563/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.530/USD. Posisi ini membaik 33 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.583/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada Rp13.515/USD, dengan kisaran harian Rp13.435-Rp13.654/USD. Posisi tersebut menguat 14 poin dibanding posisi kemarin di Rp13.539/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.461/USD, terapresiasi 133 poin dari posisi kemarin di Rp13.594/USD.
Sementara USD beringsut menuju level tertinggi 2,5 bulan terhadap sekeranjang mata uang pada Rabu didukung muncul kembali ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika serikat (AS) dan membaiknya pertumbuhan secara global, yang telah mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS pada pekan ini.
Euro menderita karena Bank Sentral Eropa (ECB) mengirim pesan yang kuat pada bulan lalu mengenai prospek pemangkasan suku bunga dan pelonggaran moneter lainnya.
Dikutip dari Reuters, euro telah merosot 0,3% ke 1,0929/USD. Terhadap enam rival utama, USD terakhir berada di 97,447, naik sekitar 0,3% dan menuju ke level tertinggi 2,5 bulan di 97,818, yang dicapai pada pekan lalu.
Naiknya USD karena menjelang data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis akhir pekan ini. Data tersebut dapat memberi petunjuk apakah Teh Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember 2015 atau tahun depan. Sedangkan terhadap yen, USD naik sekitar 0,2% menjadi 121,23, menarik diri dari level rendah di 120,60 pada Selasa.
Baca:
Rupiah dan IHSG Siang Ini Sama-sama Melejit
USD Menguat Tipis, Rupiah Dibuka Tumbang
Rupiah berdasarkan data Bloomberg pada level Rp13.548/USD. Posisi ini positif 15 poin dibanding penutupan sebelumnya di level Rp13.563/USD.
Rupiah berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas berada pada level Rp13.530/USD. Posisi ini membaik 33 poin dibanding posisi sebelumnya di level Rp13.583/USD.
Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah pada Rp13.515/USD, dengan kisaran harian Rp13.435-Rp13.654/USD. Posisi tersebut menguat 14 poin dibanding posisi kemarin di Rp13.539/USD.
Posisi rupiah berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI pada level Rp13.461/USD, terapresiasi 133 poin dari posisi kemarin di Rp13.594/USD.
Sementara USD beringsut menuju level tertinggi 2,5 bulan terhadap sekeranjang mata uang pada Rabu didukung muncul kembali ekspektasi kenaikan suku bunga Amerika serikat (AS) dan membaiknya pertumbuhan secara global, yang telah mendorong kenaikan imbal hasil obligasi pemerintah AS pada pekan ini.
Euro menderita karena Bank Sentral Eropa (ECB) mengirim pesan yang kuat pada bulan lalu mengenai prospek pemangkasan suku bunga dan pelonggaran moneter lainnya.
Dikutip dari Reuters, euro telah merosot 0,3% ke 1,0929/USD. Terhadap enam rival utama, USD terakhir berada di 97,447, naik sekitar 0,3% dan menuju ke level tertinggi 2,5 bulan di 97,818, yang dicapai pada pekan lalu.
Naiknya USD karena menjelang data tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis akhir pekan ini. Data tersebut dapat memberi petunjuk apakah Teh Fed akan menaikkan suku bunga pada Desember 2015 atau tahun depan. Sedangkan terhadap yen, USD naik sekitar 0,2% menjadi 121,23, menarik diri dari level rendah di 120,60 pada Selasa.
Baca:
Rupiah dan IHSG Siang Ini Sama-sama Melejit
USD Menguat Tipis, Rupiah Dibuka Tumbang
(rna)