Bursa Asia dan IHSG Terpeleset ke Zona Merah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini dibuka terpeleset ke zona merah, sejalan dengan bursa Asia. IHSG melemah 11,92 poin atau 0,26% ke level 4.600,64.
IHSG kemarin ditutup makin mantap di zona hijau, sejalan relinya bursa Asia. IHSG melesat 79,48 poin atau 1,75% ke level 4.612,56.
Sementara pagi ini, bursa utama Asia dibuka variatif setelah Wall Street ditutup terkoreksi semalam karena meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada Desember, sehingga melemahkan risk appetite.
Dikutip dari NBC, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bahwa pertemuan kebijakan moneter bulan Desember akan ada kemungkinan untuk kenaikan suku bunga jika data ekonomi yang akan datang mendukung. Akibatnya, Wall Street berakhir melemah. (Baca: Wall Street Berakhir Terkoreksi Setelah Komentar Yellen)
Adapun indeks Nikkei 22 menguat 126,60 poin atau 0,67% ke 19.049,74; indeks Strait Times turun 17,21 poin atau 0,57% ke 3.022,55; indeks Hang Seng susut 12,45 poin atau 0,05% ke 23.041,12; dan indeks Shanghai positif 4,88 poin atau 0,14% ke level 3.465,21.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp29 miliar dengan 14 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp773,80 juta dengan aksi jual asing mencapai Rp9,93 miliar dan aksi beli Rp9,16 miliar. Tercatat 13 saham menguat, 28 saham melemah dan 12 saham stagnan.
Sektor saham hari ini semuanya negatif. Sektor dengan penurunan terdalam adalah aneka industri minus 1,57%, diikuti sektor industri dasar, yang turun 1,37%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp75 menjadi Rp13.500, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melonjak Rp50 menjadi Rp8.850 dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik Rp50 menjadi Rp10.450.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp500 menjadi Rp20.000, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp275 menjadi Rp15.975 dan PT Indofood CBP Sukses Mandiri Tbk (ICBP) melemah Rp225 menjadi Rp13.050.
Baca:
IHSG Coba Bentuk Tren Kenaikan Baru, Simak Saham Ini
Laju IHSG Diprediksi Positif
IHSG kemarin ditutup makin mantap di zona hijau, sejalan relinya bursa Asia. IHSG melesat 79,48 poin atau 1,75% ke level 4.612,56.
Sementara pagi ini, bursa utama Asia dibuka variatif setelah Wall Street ditutup terkoreksi semalam karena meningkatnya kemungkinan kenaikan suku bunga AS pada Desember, sehingga melemahkan risk appetite.
Dikutip dari NBC, Gubernur Federal Reserve Janet Yellen mengatakan bahwa pertemuan kebijakan moneter bulan Desember akan ada kemungkinan untuk kenaikan suku bunga jika data ekonomi yang akan datang mendukung. Akibatnya, Wall Street berakhir melemah. (Baca: Wall Street Berakhir Terkoreksi Setelah Komentar Yellen)
Adapun indeks Nikkei 22 menguat 126,60 poin atau 0,67% ke 19.049,74; indeks Strait Times turun 17,21 poin atau 0,57% ke 3.022,55; indeks Hang Seng susut 12,45 poin atau 0,05% ke 23.041,12; dan indeks Shanghai positif 4,88 poin atau 0,14% ke level 3.465,21.
Sementara nilai transaksi di bursa Indonesia tercatat sebesar Rp29 miliar dengan 14 juta saham diperdagangkan dan transaksi bersih asing minus Rp773,80 juta dengan aksi jual asing mencapai Rp9,93 miliar dan aksi beli Rp9,16 miliar. Tercatat 13 saham menguat, 28 saham melemah dan 12 saham stagnan.
Sektor saham hari ini semuanya negatif. Sektor dengan penurunan terdalam adalah aneka industri minus 1,57%, diikuti sektor industri dasar, yang turun 1,37%.
Adapun saham-saham yang menguat, di antaranya PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) naik Rp75 menjadi Rp13.500, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) melonjak Rp50 menjadi Rp8.850 dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik Rp50 menjadi Rp10.450.
Sementara saham-saham yang melemah, di antaranya PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) turun Rp500 menjadi Rp20.000, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) turun Rp275 menjadi Rp15.975 dan PT Indofood CBP Sukses Mandiri Tbk (ICBP) melemah Rp225 menjadi Rp13.050.
Baca:
IHSG Coba Bentuk Tren Kenaikan Baru, Simak Saham Ini
Laju IHSG Diprediksi Positif
(rna)