Pengembang Properti Batam Bidik Pasar Jatim
A
A
A
SURABAYA - Pasar Jawa Timur (Jatim) menjadi magnet bagi pengembang properti di Tanah Air. Salah satunya Pollux Properties, pengembang properti asal Batam. Untuk menggarap pasar potensial di Jatim, mereka mengeluarkan investasi sekitar Rp1,8 triliun.
Rencananya, Pollux Properties akan mengembangkan lahan seluas 9 hektare dan membangun 8 tower yang berbentuk superblock dengan konsep kota dalam kota. Di area tersebut terdapat pula apartemen, kondotel, hotel, mal, pertokoan, perkantoran, dan rumah sakit (RS).
Pembangunan proyek tersebut merupakan terbesar di Batam, dan diprediksi masyarakat Surabaya akan tertarik menanamkan investasi di sana.
“Proyek ini merupakan sebuah proyek yang digarap dengan melibatkan tokoh besar Indonesia BJ Habibie. Kami yakin investasi di Batam tidak akan rugi,” ujar General Manager Operasional Meisterstadt Yosef Eduardus, Jumat (27/11/2015).
Dia menerangkan, Batam merupakan kota yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, dengan penduduk mencapai 1.030.529 jiwa pada 2015. Batam juga berada di antara Singapura dan Malaysia. Sehingga, menanamkan investasi di sana tidak akan rugi, karena Batam memiliki daya tarik besar.
Adapun proyek pengembangan di Batam bernama Meisterstadt dengan bangunan mewah terkoneksi. Untuk tahap awal, akan ada 2 unit tower apartemen dengan tipe one bedroom dan two bedroom dengan total 1.573 unit, disusul penjualan 128 unit ruko.
Harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, untuk apartemen harganya sekitar Rp350 juta, sedangkan Ruko (rumah toko) senilai Rp2,75 miliar. “Proyek ini akan dimulai pada pertengahan 2016, dan akan berakhir 2019. Artinya, proses pengerjaan sekitar 38 bulan,” kata Yosef.
GM Sales Pollux Properties, Maikel Tanuwidjaja menambahkan, proyek unggulan ini melengkapi kebutuhan pasar di Batam, dan Surabaya menjadi kota pertama dalam pengembangan investasi. Market Surabaya dinilai yang terbesar. “Di Batam, ada perkumpulan orang-orang Surabaya. Jadi, market Kota Surabaya akan lebih menjanjikan,” katanya.
“Kami menyebut proyek ini sebagai bangunan yang didesain membentuk sebuah kota dalam kota. Di mana gaya hidup, bisnis dan budaya bercampur menjadi satu, demi kualitas hidup yang lebih baik,” lanjut Maikel.
Setelah Surabaya, apartemen akan dipasarkan di Batam, dan kemudian Jakarta. Pasar di kedua daerah tersebut juga menjanjikan, karena banyak pengusaha yang mengeluarkan invetasi untuk usaha.
Rencananya, Pollux Properties akan mengembangkan lahan seluas 9 hektare dan membangun 8 tower yang berbentuk superblock dengan konsep kota dalam kota. Di area tersebut terdapat pula apartemen, kondotel, hotel, mal, pertokoan, perkantoran, dan rumah sakit (RS).
Pembangunan proyek tersebut merupakan terbesar di Batam, dan diprediksi masyarakat Surabaya akan tertarik menanamkan investasi di sana.
“Proyek ini merupakan sebuah proyek yang digarap dengan melibatkan tokoh besar Indonesia BJ Habibie. Kami yakin investasi di Batam tidak akan rugi,” ujar General Manager Operasional Meisterstadt Yosef Eduardus, Jumat (27/11/2015).
Dia menerangkan, Batam merupakan kota yang terletak di Provinsi Kepulauan Riau, dengan penduduk mencapai 1.030.529 jiwa pada 2015. Batam juga berada di antara Singapura dan Malaysia. Sehingga, menanamkan investasi di sana tidak akan rugi, karena Batam memiliki daya tarik besar.
Adapun proyek pengembangan di Batam bernama Meisterstadt dengan bangunan mewah terkoneksi. Untuk tahap awal, akan ada 2 unit tower apartemen dengan tipe one bedroom dan two bedroom dengan total 1.573 unit, disusul penjualan 128 unit ruko.
Harga yang ditawarkan tidak terlalu mahal, untuk apartemen harganya sekitar Rp350 juta, sedangkan Ruko (rumah toko) senilai Rp2,75 miliar. “Proyek ini akan dimulai pada pertengahan 2016, dan akan berakhir 2019. Artinya, proses pengerjaan sekitar 38 bulan,” kata Yosef.
GM Sales Pollux Properties, Maikel Tanuwidjaja menambahkan, proyek unggulan ini melengkapi kebutuhan pasar di Batam, dan Surabaya menjadi kota pertama dalam pengembangan investasi. Market Surabaya dinilai yang terbesar. “Di Batam, ada perkumpulan orang-orang Surabaya. Jadi, market Kota Surabaya akan lebih menjanjikan,” katanya.
“Kami menyebut proyek ini sebagai bangunan yang didesain membentuk sebuah kota dalam kota. Di mana gaya hidup, bisnis dan budaya bercampur menjadi satu, demi kualitas hidup yang lebih baik,” lanjut Maikel.
Setelah Surabaya, apartemen akan dipasarkan di Batam, dan kemudian Jakarta. Pasar di kedua daerah tersebut juga menjanjikan, karena banyak pengusaha yang mengeluarkan invetasi untuk usaha.
(dmd)