Gandeng UOB, BKPM Bidik Investor Singapura

Sabtu, 05 Desember 2015 - 09:32 WIB
Gandeng UOB, BKPM Bidik Investor Singapura
Gandeng UOB, BKPM Bidik Investor Singapura
A A A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) bekerjasama dalam hal promosi investasi dengan institusi keuangan terkemuka Singapura, United Overseas Bank Limited (UOB), demi meningkatkan aliran FDI dari Singapura.

Kepala BKPM, Franky Sibarani mengatakan, bahwa hal ini dilakukan untuk membangun networking dengan lembaga keuangan, baik nasional maupun internasional. "Nantinya klien UOB bisa memanfaatkan layanan end to end services dari BKPM. Sedangkan BKPM dapat terbantu dengan jaringan yang dimiliki oleh UOB sebagai institusi keuangan ternama di Singapura," ujarnya dalam keterangan resminya pada pers, Jum'at (4/12/2015).

Franky menyampaikan, bahwa kerja sama yang dilakukan khususnya pada institusi keuangan adalah potensial dan menjadi prioritas sumber investasi. Dia menyebutkan, bahwa Singapura merupakan salah satu kontributor FDI terbesar di Indonesia.

Dari tahun 2010 sampai dengan kuartal ketiga tahun 2015, FDI dari Singapura mencapai hampir USD30 miliar atau sekitar Rp414,25 triliun yang terdiri dari 6.868 proyek di berbagai sektor. Mulai dari transportasi, pergudangan dan telekomunikasi, pertanian dan perkebunan, pertambangan, industri makanan, industri mineral dan bukan metal, serta ketenagalistrikan, gas dan air.

Dengan dilaksanakannya kerja sama ini, Franky yakin, akan semakin meningkatkan arus FDI dan outbound direct investment (ODI). “Kerja sama promosi FDI antara BKPM dan UOB sebagai salah satu bank terkemuka di Singapura yang memiliki jejaring yang luas di kawasan Asia Pasific, Eropa Barat dan Amerika Utara, merupakan bentuk kerja sama yang strategis," ucap dia.

Dalam cakupan kerja sama yang disepakati, melalui Indonesia Investment Promotion Centers (IIPCs) dan UOB FDI Centers, BKPM dan UOB akan bekerjasama mengorganisir dan mendukung berbagai program misi investasi, khususnya di negara – negara tempat IIPC dan UOB FDI Centers berada.

Franky menuturkan, bahwa melalui kerja sama tersebut, kedua pihak akan berbagi informasi mengenai berbagai potensi investasi dan akan memfasilitasi beberapa perusahaan dan berbagai proyek FDI yang potensial, baik di Indonesia maupun di negara–negara lain.

“Pemerintah terus mendorong pengusaha Indonesia untuk memperluas pasar ke negara lain dan jaringan internasional sehingga dapat memperluas mitra usaha internasional dan meningkatkan kemampuan teknologi sehingga dapat diterapkan di dalam negeri untuk kemajuan teknologi industri di Indonesia”, pungkasnya.
(dyt)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 2.3053 seconds (0.1#10.140)