Hadapi MEA, Japnas Minta Industri Kreatif Dilindungi
A
A
A
JAKARTA - Jaringan Pengusaha Nasional (Japnas) meminta industri kreatif di Tanah Air dilindungi. Terlebih, Indonesia akan menghadapi era perdagangan bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada tahun depan.
Ketua Umum Japnas, Bayu Priawan Djokosoetono mengemukakan, berbicara industri kreatif sangat luar biasa, termasuk e-commerce. Tren bisnis, behavior terjadi perubahan dari 1990-an sampai sekarang berubah.
"Kita sekarang tidak bisnis secara kovensional karena bisnis nature-nya sudah berubah. Paradigmanya, muncul bisnis online, termasuk perusahaan yang sudah mapan. Mereka harus mengikuti perubahan ini," ujarnya, dalam rangkaian acara seminar bertajuk Hello Industri Kreatif di Jakarta, Minggu (6/12/2015).
Bayu memandang ke depan bisnis kreatif akan menjadi sumber utama. Masalahnya tidak banyak orang melihat trek ini. Manajemen distribusi tidak berjalan tanpa sistem teknologi. Sekarang semua harus menjadi satu kesatuan bisnis.
"Pemerintah harus bisa melindungi terkait industri kreatif, termasuk e-commerce. Karena secara kekuatan bisnis kreatif Indonesia tidak sekuat negara lain. Mereka unggul segala-galanya," terang Chairman BlueBird Group ini.
Bagaimana menghadapi MEA? Sesungguhnya MEA bisa menjadi keunggulan atau risiko. Opportunity marketnya akan menjadi luas.
"Market kita tidak hanya 250 juta di Indonesia, tapi bisa lebih luas di seluruh ASEAN. Celakanya bagaimana kalau kita tidak siap. Kita adu kompetitif, ini menjadi fenomenal yang perlu disikapi. Bagaimana pelaku usaha meningkatkan nilai tambah. Itu satu-satunya cara agar costumer tetap pakai produk kita. Kita harus unggul. Sebab kita tidak hanya bersaing dengan lokal," jelasnya.
Menurut Bayu, di sini Japnas berusaha meningkatkan daya saing. Satu sama lain bisa saling distribusi teknologi, tukar informasi. Ini untuk meningkatkan daya saing.
"Sudah tidak zamannya lagi kita bentrok. Sekarang kita tidak bisa tutupi bisnis ini, yang ada kita berkolaborasi dengan baik. Jangan sikut-sikutan di dalam membangun usaha. Kita saling menguatkan," tandasnya.
Adapun acara Japnas Talk show dalam event bertajuk Creative Republic ini merupakan rangkaian kegiatan yang diusung perhimpunan Jaringan Pengusaha Nasional dalam merangkul dan melindungi pelaku usaha di Tanah Air.
Ketua Umum Japnas, Bayu Priawan Djokosoetono mengemukakan, berbicara industri kreatif sangat luar biasa, termasuk e-commerce. Tren bisnis, behavior terjadi perubahan dari 1990-an sampai sekarang berubah.
"Kita sekarang tidak bisnis secara kovensional karena bisnis nature-nya sudah berubah. Paradigmanya, muncul bisnis online, termasuk perusahaan yang sudah mapan. Mereka harus mengikuti perubahan ini," ujarnya, dalam rangkaian acara seminar bertajuk Hello Industri Kreatif di Jakarta, Minggu (6/12/2015).
Bayu memandang ke depan bisnis kreatif akan menjadi sumber utama. Masalahnya tidak banyak orang melihat trek ini. Manajemen distribusi tidak berjalan tanpa sistem teknologi. Sekarang semua harus menjadi satu kesatuan bisnis.
"Pemerintah harus bisa melindungi terkait industri kreatif, termasuk e-commerce. Karena secara kekuatan bisnis kreatif Indonesia tidak sekuat negara lain. Mereka unggul segala-galanya," terang Chairman BlueBird Group ini.
Bagaimana menghadapi MEA? Sesungguhnya MEA bisa menjadi keunggulan atau risiko. Opportunity marketnya akan menjadi luas.
"Market kita tidak hanya 250 juta di Indonesia, tapi bisa lebih luas di seluruh ASEAN. Celakanya bagaimana kalau kita tidak siap. Kita adu kompetitif, ini menjadi fenomenal yang perlu disikapi. Bagaimana pelaku usaha meningkatkan nilai tambah. Itu satu-satunya cara agar costumer tetap pakai produk kita. Kita harus unggul. Sebab kita tidak hanya bersaing dengan lokal," jelasnya.
Menurut Bayu, di sini Japnas berusaha meningkatkan daya saing. Satu sama lain bisa saling distribusi teknologi, tukar informasi. Ini untuk meningkatkan daya saing.
"Sudah tidak zamannya lagi kita bentrok. Sekarang kita tidak bisa tutupi bisnis ini, yang ada kita berkolaborasi dengan baik. Jangan sikut-sikutan di dalam membangun usaha. Kita saling menguatkan," tandasnya.
Adapun acara Japnas Talk show dalam event bertajuk Creative Republic ini merupakan rangkaian kegiatan yang diusung perhimpunan Jaringan Pengusaha Nasional dalam merangkul dan melindungi pelaku usaha di Tanah Air.
(dmd)