Rute KA Bandara Soekarno-Hatta Dipangkas Hanya Sampai Kota
A
A
A
NUSA DUA - Proyek kereta api (KA) Bandara Soekarno-Hatta mengalami perubahan. Berdasarkan proyek sebelumnya, rute KA Bandara Soekarno-Hatta mencapai Bandara Halim. Namun, dalam rencana terbaru rute diperpendek menjadi hanya sampai Stasiun Kota melalui jalur Pluit.
Direktur Pengembangan dan Konsultasi Proyek PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Darwin Djajawinata menyatakan, keputusan perubahan rute tersebut diambil Kementerian Perhubungan, selaku penanggung jawab kegiatan proyek (PJPK).
"Ini berdasarkan surat yang diterima Kementerian Keuangan pada Oktober, bahwa akan ada perubahan trase di kereta api bandara ekspres," ujar Darwin di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/12/2015).
Dia menjelaskan alasan utama perubahan rute itu disebabkan terlalu besarnya nilai proyek yang sebelumnya mencapai Rp24 triliun. Akibatnya, lanjut Darwin, subsidi atas biaya konstruksi (viability gap fund atau VGF) yang diberikan pemerintah juga menjadi membengkak.
"Itu mungkin ada pertimbangan efisiensi atau penghematan. VGF yang terlalu besar membuat PJPK enggak nyaman karena mungkin mereka belum pernah mengelola size (proyek) sebesar itu," imbuhnya.
Atas perubahan rute tersebut, Darwin mengatakan, nilai proyek akan berkurang drastis karena ikut berkurangnya alignment dan jumlah stasiun. Selain itu, skema proyek kemungkinan berubah dari awalnya kerja sama pemerintah swasta (KPS) menjadi sepenuhnya dibiayai APBN. "Nanti operasional dan pembelian rolling stock (rangkaian gerbong kereta api) yang dikerjasamakan," imbuhnya.
Menurut Darwin, perubahan rute ini juga berdampak pada studi kelayakan proyek (feasibility study/FS). FS tahap pertama yang sudah dikerjakan SMI meliputi proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta-Stasiun Manggarai. "Jadi FS-nya harus penyesuaian lagi. Nanti orang-orang Kemenhub yang akan buat (FS baru)," pungkasnya.
Direktur Pengembangan dan Konsultasi Proyek PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI) Darwin Djajawinata menyatakan, keputusan perubahan rute tersebut diambil Kementerian Perhubungan, selaku penanggung jawab kegiatan proyek (PJPK).
"Ini berdasarkan surat yang diterima Kementerian Keuangan pada Oktober, bahwa akan ada perubahan trase di kereta api bandara ekspres," ujar Darwin di Nusa Dua, Bali, Jumat (11/12/2015).
Dia menjelaskan alasan utama perubahan rute itu disebabkan terlalu besarnya nilai proyek yang sebelumnya mencapai Rp24 triliun. Akibatnya, lanjut Darwin, subsidi atas biaya konstruksi (viability gap fund atau VGF) yang diberikan pemerintah juga menjadi membengkak.
"Itu mungkin ada pertimbangan efisiensi atau penghematan. VGF yang terlalu besar membuat PJPK enggak nyaman karena mungkin mereka belum pernah mengelola size (proyek) sebesar itu," imbuhnya.
Atas perubahan rute tersebut, Darwin mengatakan, nilai proyek akan berkurang drastis karena ikut berkurangnya alignment dan jumlah stasiun. Selain itu, skema proyek kemungkinan berubah dari awalnya kerja sama pemerintah swasta (KPS) menjadi sepenuhnya dibiayai APBN. "Nanti operasional dan pembelian rolling stock (rangkaian gerbong kereta api) yang dikerjasamakan," imbuhnya.
Menurut Darwin, perubahan rute ini juga berdampak pada studi kelayakan proyek (feasibility study/FS). FS tahap pertama yang sudah dikerjakan SMI meliputi proyek kereta Bandara Soekarno-Hatta-Stasiun Manggarai. "Jadi FS-nya harus penyesuaian lagi. Nanti orang-orang Kemenhub yang akan buat (FS baru)," pungkasnya.
(dmd)