Rini Siap Dirikan Perusahaan Reasuransi Nasional 2018
A
A
A
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno siap merealisasikan pendirian perusahaan reasuransi nasional pada 2018.
Tahap pertama, pendirian perusahaan reasuransi nasional ini dilakukan dengan menggabungkan PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) ke dalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re. (Baca: Menteri Rini Lebur Dua Perusahaan Reasuransi Pelat Merah).
Dia mengatakan, keinginan pemerintah untuk mendirikan perusahaan reasuransi nasional yang kokoh dimulai sejak 2013-2014. Pemerintah memiliki roadmap yang didasarkan pada kajian kebutuhan perusahaan reasuransi nasional yang mampu bersaing dalam kancah regional dan global.
"Yang sudah di depan mata adalah MEA di mana arus barang dan jasa sesama negara ASEAN dibuka lebar, yang tentunya persaingan semakin ketat. Begitu juga dalam sektor jasa reasuransi," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (18/12/2015).
Menurutnya, roadmap pembentukan perusahaan reasuransi nasional arahnya telah jelas. Fase pertama, Indonesia Re menjadi induk perusahaan yang menjalani bisnis reasuransi dan memiliki dua anak usaha, yaitu PT Asuransi Asei Indonesia dan Reindo Syariah.
"Fase berikutnya adalah menggabungkan portfolio bisnis Nasre (Reasuransi Nasional Indonesia) ke dalam Indonesia Re," jelas dia.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo menginginkan pendirian perusahaan reasuransi nasional dapat terlaksana pada 2017. Namun, jika memang belum bisa terealisasi, maka maksimal bisa didirikan 2018.
"Maksimal 2018 kita seattledown. Kita inginnya 2017, tapi kira-kira maksimal 2018. Kalau misalnya siap kita 2017, tapi kalau enggak ya tahun depannya lagi. Karena kita ingin clear jalan 2019," tandas Gatot.
Tahap pertama, pendirian perusahaan reasuransi nasional ini dilakukan dengan menggabungkan PT Reasuransi Umum Indonesia (Persero) ke dalam PT Reasuransi Indonesia Utama (Persero) atau Indonesia Re. (Baca: Menteri Rini Lebur Dua Perusahaan Reasuransi Pelat Merah).
Dia mengatakan, keinginan pemerintah untuk mendirikan perusahaan reasuransi nasional yang kokoh dimulai sejak 2013-2014. Pemerintah memiliki roadmap yang didasarkan pada kajian kebutuhan perusahaan reasuransi nasional yang mampu bersaing dalam kancah regional dan global.
"Yang sudah di depan mata adalah MEA di mana arus barang dan jasa sesama negara ASEAN dibuka lebar, yang tentunya persaingan semakin ketat. Begitu juga dalam sektor jasa reasuransi," katanya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Jumat (18/12/2015).
Menurutnya, roadmap pembentukan perusahaan reasuransi nasional arahnya telah jelas. Fase pertama, Indonesia Re menjadi induk perusahaan yang menjalani bisnis reasuransi dan memiliki dua anak usaha, yaitu PT Asuransi Asei Indonesia dan Reindo Syariah.
"Fase berikutnya adalah menggabungkan portfolio bisnis Nasre (Reasuransi Nasional Indonesia) ke dalam Indonesia Re," jelas dia.
Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan Jasa Konstruksi dan Jasa Lain Kementerian BUMN Gatot Trihargo menginginkan pendirian perusahaan reasuransi nasional dapat terlaksana pada 2017. Namun, jika memang belum bisa terealisasi, maka maksimal bisa didirikan 2018.
"Maksimal 2018 kita seattledown. Kita inginnya 2017, tapi kira-kira maksimal 2018. Kalau misalnya siap kita 2017, tapi kalau enggak ya tahun depannya lagi. Karena kita ingin clear jalan 2019," tandas Gatot.
(izz)