Usik Mafia Migas, Posisi Menteri ESDM Diincar Banyak Orang
A
A
A
JAKARTA - Nama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said pernah disebut-sebut bakal terkena reshuffle pada Agustus lalu, tapi Dirut PT Pindad itu lolos dari ancaman pergantian dalam Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo.
Menanggapi soal posisi Sudirman Said, Anggota Komisi VII DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengatakan posisi Menteri ESDM diminati banyak orang jika isu reshuffle kembali muncul setelah munculnya kasus Freeport. (Baca Juga: Berantas Mafia Migas, Sudirman Diserang Kanan-kiri)
Apalagi menurutnya dari visi misi Sudirman yang menentang adanya mafia migas (minyak dan gas) dan membenahi dengan benar tata kelola migas di Indonesia membuat banyak orang merasa gerah dengan langkahnya.
"Ya, saya tidak menampik. Adakemungkinan yang ngiler sama kursi Menteri ESDM. Tergantung sebenarnya, ada kepentingan politik atau tidak," jelasnya di Jakarta, Rabu (23/12/2015)
Dia menambahkan siapapun menterinya, jika Menteri ESDM itu di reshuffle, belum tentu bisa melakukan perubahan seperti sekarang yang sudah dilakukan oleh Menteri Sudirman.
"Intinya, siapa saja yang duduk di ESDM itu, belum tentu bisa melakukan seperti sekarang. Dulu Pertamina di halang-halangi bikin kilang, katanya ngabisin uang dan berbagai alasan lain. Tapi nyatanya kita memang butuh kilang untuk kebutuhan energi. Sekarang baru bisa setelah pemerintahan baru. Itu sinyal bagus," pungkasnya.
Menanggapi soal posisi Sudirman Said, Anggota Komisi VII DPR RI Inas Nasrullah Zubir mengatakan posisi Menteri ESDM diminati banyak orang jika isu reshuffle kembali muncul setelah munculnya kasus Freeport. (Baca Juga: Berantas Mafia Migas, Sudirman Diserang Kanan-kiri)
Apalagi menurutnya dari visi misi Sudirman yang menentang adanya mafia migas (minyak dan gas) dan membenahi dengan benar tata kelola migas di Indonesia membuat banyak orang merasa gerah dengan langkahnya.
"Ya, saya tidak menampik. Adakemungkinan yang ngiler sama kursi Menteri ESDM. Tergantung sebenarnya, ada kepentingan politik atau tidak," jelasnya di Jakarta, Rabu (23/12/2015)
Dia menambahkan siapapun menterinya, jika Menteri ESDM itu di reshuffle, belum tentu bisa melakukan perubahan seperti sekarang yang sudah dilakukan oleh Menteri Sudirman.
"Intinya, siapa saja yang duduk di ESDM itu, belum tentu bisa melakukan seperti sekarang. Dulu Pertamina di halang-halangi bikin kilang, katanya ngabisin uang dan berbagai alasan lain. Tapi nyatanya kita memang butuh kilang untuk kebutuhan energi. Sekarang baru bisa setelah pemerintahan baru. Itu sinyal bagus," pungkasnya.
(akr)