Perlambatan Ekonomi China Berpeluang Lemahkan IHSG
![Perlambatan Ekonomi...](https://a-cdn.sindonews.net/dyn/732/content/2016/01/05/38/1074452/perlambatan-ekonomi-china-berpeluang-lemahkan-ihsg-sfi-thumb.jpg)
Perlambatan Ekonomi China Berpeluang Lemahkan IHSG
A
A
A
JAKARTA - Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini berpeluang melanjutkan tren pelemahan yang cukup besar. Diterakannya entimen selanjutnya yang akan ditunggu investor masih akan terfokus pada bursa Asia dan konflik di Timur tengah.
Seperti diketahui ekonomi China yang tengah melambat berpotensi mempengaruhi kondisi pasar saham di Tanah Air. "Dengan range pergerakan yang akan berada di level 4.470-4.560," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Sementara IHSG kemarin bergerak mixed setelah sempat menguat di awal perdagangan. Mengikuti bursa Asia yang mayoritas ditutup melemah, IHSG pun ditutup -67,09% sebesar -1,46% di level 4525,92.
Pelemahan awal tahun lebih disebabkan kekhawatiran perlambatan lebih lanjut dari ekonomi di China serta ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Data dari dalam negeri di antaranya tingkat inflasi yang mengalami pelemahan dari periode sebelumnya dan data kinerja manufaktur yang menguat.
"Tidak mampu menahan aksi jual IHSG pada perdagangan hari ini. Namun investor asing terlihat tidak begitu panik dengan masihnya tercatat net buy sebesar Rp84,2," pungkasnya.
Seperti diketahui ekonomi China yang tengah melambat berpotensi mempengaruhi kondisi pasar saham di Tanah Air. "Dengan range pergerakan yang akan berada di level 4.470-4.560," ujarnya di Jakarta, Selasa (5/1/2016).
Sementara IHSG kemarin bergerak mixed setelah sempat menguat di awal perdagangan. Mengikuti bursa Asia yang mayoritas ditutup melemah, IHSG pun ditutup -67,09% sebesar -1,46% di level 4525,92.
Pelemahan awal tahun lebih disebabkan kekhawatiran perlambatan lebih lanjut dari ekonomi di China serta ketegangan yang terjadi di Timur Tengah. Data dari dalam negeri di antaranya tingkat inflasi yang mengalami pelemahan dari periode sebelumnya dan data kinerja manufaktur yang menguat.
"Tidak mampu menahan aksi jual IHSG pada perdagangan hari ini. Namun investor asing terlihat tidak begitu panik dengan masihnya tercatat net buy sebesar Rp84,2," pungkasnya.
(akr)