Saham ARTO Kelebihan Permintaan 2,27 Kali
A
A
A
JAKARTA - Saham perdana PT Bank Artos Indonesia Tbk (ARTO) mengalami kelebihan permintaan atau oversubscribe sebanyak 2,27 kali. Sekretaris Perusahaan Bank Artos Deddy Triyana mengatakan, dalam pelaksanaan book-building, saham ARTO diserap dengan baik.
(Baca Juga: Saham Perdana Bank Artos Dibuka Melesat 17 Poin)
Selanjutnya, Dia menerangkan saham perdana berhasil mengalami kelebihan permintaan. "Kami bersyukur respon saham perdana ARTO cukup positif. Serapan saham ARTO dalam book-building cukup tinggi," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Dia menambahkan investor ritel lebih dominan dibandingkan dengan investor institusi dalam penyerapan saham ARTO. Sedangkan, investor institusi hanya menyerap saham sekitar 25,24%. "Sedangkan investor ritel mencapai 74,76% dari total saham perdana ARTO yang dilepas," pungkasnya.
Bank Artos Indonesia telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) dengan melepas sebanyak 241 juta saham baru. Saham ARTO dibuka Rp132/saham, total dana yang dikantongi dari IPO sebesar Rp 31,85 miliar. ARTO mencatatkan 1,19 miliar saham di papan pengembangan dan menjadi emiten pertama yang melantai di BEI pada 2016.
(Baca Juga: Saham Perdana Bank Artos Dibuka Melesat 17 Poin)
Selanjutnya, Dia menerangkan saham perdana berhasil mengalami kelebihan permintaan. "Kami bersyukur respon saham perdana ARTO cukup positif. Serapan saham ARTO dalam book-building cukup tinggi," ujarnya di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Selasa (12/1/2016).
Dia menambahkan investor ritel lebih dominan dibandingkan dengan investor institusi dalam penyerapan saham ARTO. Sedangkan, investor institusi hanya menyerap saham sekitar 25,24%. "Sedangkan investor ritel mencapai 74,76% dari total saham perdana ARTO yang dilepas," pungkasnya.
Bank Artos Indonesia telah melakukan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) dengan melepas sebanyak 241 juta saham baru. Saham ARTO dibuka Rp132/saham, total dana yang dikantongi dari IPO sebesar Rp 31,85 miliar. ARTO mencatatkan 1,19 miliar saham di papan pengembangan dan menjadi emiten pertama yang melantai di BEI pada 2016.
(akr)