BKPM: China Juga Minati Energi Terbarukan dan Galangan Kapal

Sabtu, 16 Januari 2016 - 21:25 WIB
BKPM: China Juga Minati Energi Terbarukan dan Galangan Kapal
BKPM: China Juga Minati Energi Terbarukan dan Galangan Kapal
A A A
JAKARTA - Selain memfasilitasi investor existing smelter, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani juga berhasil mengidentifikasi minat investasi baru dari China. Mereka menunjukkan ketertarikannya berinvestasi di bidang energi terbarukan dan galangan kapal.

Dari pertemuan yang dilakukan pada 14-15 Januari 2016, tercatat dua perusahaan dari China yang bergerak di sektor pembangkit listrik tenaga sampah dan industri galangan kapal menyatakan minatnya menanamkan modal di Indonesia.

Franky mengatakan, bahwa perusahaan yang menyatakan minat salah satunya adalah di bidang energi terbarukan yang mengubah pengolahan sampah menjadi energi listrik.

“Mereka menyampaikan bahwa untuk tahap awal mereka akan membuat proyek percontohan. Nantinya diharapkan bisa membuat 3 proyek ke depan dengan masing-masing nilai investasi per proyek USD50 juta untuk mengolah 600 ton sampah per hari,” ujarnya, dalam keterangan resmi, Sabtu (16/1/2016).

Franky dalam kunjungannya ke China menyempatkan diri untuk melihat salah satu lokasi Pembangkit Listrik Tenaga Sampah yang dioperasikan investor di Kota Nantong, Provinsi Jiangsu.

Menurutnya, investor menawarkan dua model bisnis, yakni sebagai EPC dan bermitra dengan partner lokal, dengan syarat perusahaan lokal tersebut memiliki daya saing di Indonesia, kapasitas untuk mengerjakan proyek pembangkit tenaga listrik dan memiliki hubungan baik dengan pemerintah.

Alternatifnya adalah skema Join Venture. Di mana perusahaan akan berkontribusi memasok peralatan, bantuan teknologi dan riset dan pengembangan.

Franky dalam kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihak perusahaan dapat menjajaki kerja sama dengan mitra lokalnya di Indonesia. Saat ini Kementerian ESDM telah mengeluarkan Permen ESDM No 44 tahun 2015 tentang penetapan Feed-in Tariff untuk PLTSa di Indonesia.

“Marketing Officer BKPM akan membantu mencarikan lokasi yang tepat untuk dilakukan proyek pembangunan PLTSa, dengan acuan bahwa Pemerintah Daerah yang dipilih bersikap kooperatif mendukung rencana pembangunan pusat pengolahan sampah menjadi energi listrik di kotanya,” imbuhnya.

Selain energi terbarukan, minat yang juga berhasil diidentifikasi adalah industri galangan kapal. Kepala BKPM bersama delegasi bertemu dengan pimpinan salah satu BUMN perusahaan galangan kapal di China.

Dalam kesempatan tersebut, Kepala BKPM juga menyampaikan bahwa salah satu perusahaan lokal di Indonesia saat ini sedang mencari mitra untuk mengembangkan Kapal Pembawa LNG dengan kapasitas 4.500 meter kubik.

“BKPM mengundang investor untuk datang ke Indonesia guna meninjau industri perkapalan di Indonesia, dan siap membantu dalam mencarikan mitra untuk mengembangkan bisnis galangan kapal dan pelabuhan,” pungkasnya.

China termasuk termasuk negara teratas yang mencatatkan nilai rencana investasi di Indonesia. BKPM mencatat sepanjang 2015, pengajuan izin prinsip dari China yang masuk ke BKPM mencapai angka Rp277 triliun. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di atas Singapura sebesar Rp203 triliun dan Jepang sebesar Rp100 triliun.

China merupakan salah satu negara prioritas BKPM pada 2015 bersama Singapura, Jepang, Korea Selatan, Amerika Serikat, Australia, Taiwan, Timur Tengah, Malaysia, dan Inggris. Selain 10 negara prioritas tersebut pada 2016, BKPM menambahkan sembilan negara sebagai prioritas pemasaran investasi di antaranya Hong Kong, India, Thailand, Vietnam, Jerman, Belanda, Italia, Kanada, dan Rusia.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6781 seconds (0.1#10.140)