Proyek Kereta Cepat Utamakan Serap Pekerja dan Komponen Lokal

Kamis, 21 Januari 2016 - 17:53 WIB
Proyek Kereta Cepat Utamakan Serap Pekerja dan Komponen Lokal
Proyek Kereta Cepat Utamakan Serap Pekerja dan Komponen Lokal
A A A
BANDUNG - Direktur Utama PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Hanggoro Budi Wiryawan menjanjikan pekerja Indonesia akan menjadi prioritas untuk dipekerjakan dalam proyek kereta cepat Jakarta-Bandung yang baru saja diresmikan Presiden Joko Widodo di Cikalong Wetan, Bandung, Jawa Barat. Dijelaskan setidaknya 39 ribu pekerja Indonesia akan dibutuhkan untuk proyek ini.

Selain itu Dia juga memastikan alat-alat yang akan digunakan juga prioritas komponen‎ dalam negeri. Proyek besar yang merupakan kerjasama bussiness to bussiness antar Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia dan China, dijadwalkan bakal beroperasi awal 2019, mendatang.

"Untuk pekerja, kami mengutamakan pekerja lokal sebanyak 39 ribu pekerja lokal atau domestik. Pada tingkat expert, baru kita pekerjakan dari China, di bawah itu tidak. Jadi secara total 63% pekerja lokal kita akan bekerja dalam proyek tersebut. Kita juga akan gunakan komponen lokal untuk keretanya" jelasnya di Bandung, Kamis (21/1/2016).

(Baca Juga: Kereta Cepat Jakarta-Bandung Pertama di Asia Tenggara)

Dia menambahkan kereta yang akan mampu menampung penumpang sebanyak 1000 orang perhari ini, akan menghabiskan dana pembiayaan sebesar USD5,5 miliar atau setara Rp70 triliun. Terdiri dari 75% pinjaman lunak dari China Development Bank dan sisanya Indonesia.

"1000 penumpang itu 1 kali trip, dalam satu hari akan dioperasionalkan selama 18 jam sehingga total 50 trip perhari dan sisanya untuk perawatan dalam 1 hari," sambungnya.

Sementara untuk pasokan listrik, pihak KCIC menjelaskan akan bekerjasama dengan PT PLN (Persero) karena kebutuhan pasokan listriknya sangat besar untuk proyek ini dengan besaran listrik ingga 100 Megawatt (MW).

"Pasokan listrik 75-100 MW. Kita akan kerjasama dengan PT PLN (Persero). Untuk jangka panjangnya, kita akan bangun power plant sendiri dengan prinsip b to b," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3767 seconds (0.1#10.140)