Kalah dari Vietnam, Perbaikan Ranking Kemudahan Usaha RI Digenjot

Selasa, 16 Februari 2016 - 14:24 WIB
Kalah dari Vietnam,...
Kalah dari Vietnam, Perbaikan Ranking Kemudahan Usaha RI Digenjot
A A A
JAKARTA - Dalam upaya mendukung pencapaian target yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meraih peringkat 40 pada survei Bank Dunia mengenai indeks Ease of Doing Business (EODB) 2017 atau kemudahan usaha. Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian bersama Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) sedang menyiapkan beberapa strategi.

(Baca Juga: Dorong Kemudahan Usaha, BKPM Perbaiki 22 Peraturan)

Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, indeks kemudahan bisnis Indonesia ada pada posisi rendah, termasuk untuk indeks bisnis UMKM jika dibandingkan dengan negara lain. Berdasarkan survei yang dilakukan Bank Dunia itu, tahun ini Indonesia menempati peringkat ke-109 ‎dari 189 negara yang di-survei. Sedangkan pada tahun 2015, Indonesia berada di peringkat ke-120.

"Kami sedang rapat dengan Pak Franky (Kepala BKPM) dan Menteri Dalam Negeri untuk persiapan. Ranking kita terlalu buruk dikemudahan berbisnis. Kami harap dalam sebulan kami selesaikan, dan ini menyangkut pemerintah pusat dan pemerintah daerah untuk menyederhanakan," terangnya di Jakarta, Selasa (16/2/2016).

Dia menambahkan saat ini Indonesia dalam list kemudahan berinvestasi menurut bank dunia (World Bank) berada di ranking 109 jika dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya. (Baca Juga: Target Naik Peringkat, Jokowi Minta Kemudahan Usaha Digenjot)

"Kita kalah dengan vietnam. Jadi, kita tidak boleh biarkan itu terus berlangsung. Sehingga prosedur iklim usaha bisa diperbaiki, kami berharap sektor industri punya pondasi untuk berkembang lebih lanjut," sambungnya.

Meski begitu dia mengakui pembahasan mengenai hal tersebut sudah cukup dalam, namun mantan Gubernur Bank Indonesia ini belum bisa memastikan sampai di ranking berapa Indonesia berada dalam indeks tersebut.

"Soal ranking berapa nanti saya belum berani janji. Tapi kita sudah merinci sangat detail dan kita tahu apa saja peraturan atau prosedur yang dulu dirubah, yang perlu disesuaikan supaya rankingnya membaik," pungkasnya.
(akr)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1063 seconds (0.1#10.140)