Menaker: Cetak Wirausaha Muda Perlu Revolusi Mental

Sabtu, 20 Februari 2016 - 17:19 WIB
Menaker: Cetak Wirausaha Muda Perlu Revolusi Mental
Menaker: Cetak Wirausaha Muda Perlu Revolusi Mental
A A A
JAKARTA - Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) M Hanif Dakhiri mengatakan, menyiapkan atau mencetak wirausaha bukan hal mudah dan bisa dilakukan secara instan. Membangun karakter mental kewirausahaan pemuda, selain kesadaran, dukungan keluarga, lingkungan kondusif serta peran pemerintah dan pihak lain sangat dibutuhkan.

"Di sinilah pentingnya revolusi mental, karena wirausaha sesungguhnya tak sebatas lapangan pekerjaan, namun lebih berkaitan dengan pola pikir, sifat, watak dan mental seseorang yang dibutuhkan sebagai wirausaha," kata dia dirilisnya, Sabtu (20/2/2016).

Menurutnya, untuk menggerakkan perekonomian nasional, peran wirausaha menjadi sangat penting, baik dalam rangka membangun ketahanan ekonomi, maupun untuk pengurangan pengangguran mengingat jumlah pelaku wirausaha di Indonesia relatif rendah.

Berdasarkan data yang diperolehnya, Menaker mengungkapkan dari jumlah penduduk sebanyak 240 juta, porsi pelaku wiarausaha hanya sekitar 0,43% dari total usia produktif. Angka tersebut jauh dari Singapura yang mencapai 7% maupun Malaysia (5%) dan Thailand (3%).

Sementara, di Amerika Serikat (AS) mencapai sekitar 10%. "Idealnya untuk menggerakkan perekonomian suatu negara diperlukan wirausaha minimal 2% dari total jumlah penduduk," ujarnya.

Namun, Menaker optimistis Indonesia berpotensi menumbuhkan wirausaha di Indonesia sangat besar dan terbuka. Selain pasar, sumber daya alam dan budaya juga tidak kalah pentingnya adalah angkatan kerja muda.

Tercatat, setiap tahun lembaga pendidikan di Indonesia menghasilkan lulusan sekitar 2,5 juta orang sebagai angkatan kerja muda. "Angka tersebut merupakan tantangan bagi kita untuk menyiapkan atau mencetak wirausaha muda," jelas dia.

Hanif menyadari setiap generasi dihadirkan untuk menghadapi tantangan berbeda dan tantangan saat ini begitu kompleks dan saling berkaitan. "Untuk menghadapinya diperlukan kebersamaan dan sinergi antara masyarakat dengan pemerintah," ujarnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6915 seconds (0.1#10.140)