Aset Koperasi Syariah BMT UGT Sidogiri Tembus Rp1,8 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Rapat Anggota Tahunan (RAT) Koperasi Simpan Pinjam Syariah (KSPS) BMT UGT Sidogiri, Pasuruan, Jawa Timur, tahun ini sangat fantastis dibanding tahun sebelumnya. Koperasi syariah yang berdiri pada 2000 tersebut mampu membukukan aset sebesar Rp1,8 triliun pada 2015, meningkat 25% dibandingkan pada 2014 sebesar Rp1,5 triliun.
Ketua KSPS BMT UGT Sidogiri, KH Mahmud Ali Zain mengemukakan, perkembangan dari BMT UGT Sidogiri tidak lepas dari partisipasi para anggota yang saat ini berjumlah 12.901 anggota. Terkait peningkatan aset, selama ini dipengaruhi banyak faktor, di antaranya simpanan sukarela pada 2015 sebesar 25% dan dana pinjaman dari bank sebesar 42%.
Sementara sisa hasil usaha (SHU) juga meningkat 5% dari Rp68 miliar menjadi Rp72 miliar. Demikian pula omzet mengalami kenaikan 5% pada 2015 mencapai Rp16,8 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp16,04 triliun.
"Dengan kinerja koperasi syariah ini kami berharap ke depan akan terus meningkat sehingga keberadaan BMT UGT Sidogiri bermanfaat bagi umat," ujar Mahmud dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sindonews, Sabtu (20/2/2016).
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga yang dalam RAT KSPS BMT UGT hari ini turut hadir, mengapresiasi kinerja koperasi syariah BMT UGT Sidogiri yang kini memiliki jumlah karyawan 1.422 orang dan kantor layanan 273 tersebar di seluruh Indonesia.
Menkop UKM meminta kepada KSPS BMT UGT Sidogiri untuk terlibat dalam pengentasan kemiskinan. Apa yang sudah dilakukan selama ini dengan berbagai program di koperasi syariah perlu ditingkatkan. Apalagi apa yang dilakukan BMT UGT Sidogiri enar-benar implementasi dari amanah konstitusi UUD 1945.
"Maka dari itu pengembangan koperasi syariah yang dilakukan oleh BMT UGT Sidogiri ke depan akan membantu dalam program penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan," tandasnya.
Ketua KSPS BMT UGT Sidogiri, KH Mahmud Ali Zain mengemukakan, perkembangan dari BMT UGT Sidogiri tidak lepas dari partisipasi para anggota yang saat ini berjumlah 12.901 anggota. Terkait peningkatan aset, selama ini dipengaruhi banyak faktor, di antaranya simpanan sukarela pada 2015 sebesar 25% dan dana pinjaman dari bank sebesar 42%.
Sementara sisa hasil usaha (SHU) juga meningkat 5% dari Rp68 miliar menjadi Rp72 miliar. Demikian pula omzet mengalami kenaikan 5% pada 2015 mencapai Rp16,8 triliun dibandingkan 2014 sebesar Rp16,04 triliun.
"Dengan kinerja koperasi syariah ini kami berharap ke depan akan terus meningkat sehingga keberadaan BMT UGT Sidogiri bermanfaat bagi umat," ujar Mahmud dalam keterangan tertulisnya yang diterima Sindonews, Sabtu (20/2/2016).
Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Gede Ngurah (AAGN) Puspayoga yang dalam RAT KSPS BMT UGT hari ini turut hadir, mengapresiasi kinerja koperasi syariah BMT UGT Sidogiri yang kini memiliki jumlah karyawan 1.422 orang dan kantor layanan 273 tersebar di seluruh Indonesia.
Menkop UKM meminta kepada KSPS BMT UGT Sidogiri untuk terlibat dalam pengentasan kemiskinan. Apa yang sudah dilakukan selama ini dengan berbagai program di koperasi syariah perlu ditingkatkan. Apalagi apa yang dilakukan BMT UGT Sidogiri enar-benar implementasi dari amanah konstitusi UUD 1945.
"Maka dari itu pengembangan koperasi syariah yang dilakukan oleh BMT UGT Sidogiri ke depan akan membantu dalam program penanggulangan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan," tandasnya.
(dmd)