Kerja Sama Impor Minyak dari Azerbaijan Akan Diperpanjang

JAKARTA - Pemerintah tengah menjajaki perpanjangan perjanjian kerja sama impor minyak mentah (crude oil) dari Azerbaijan. ‎Sebab, untuk kerja sama impor minyak periode 2015 akan berakhir pada pertengahan 2016.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) ‎I GN Wiratmaja Puja menjelaskan, pemerintah hingga saat ini memang memiliki kerja sama di sektor migas dengan salah satu negara di Timur Tengah tersebut. Pada tahun lalu pemerintah telah melakukan kunjungan kerja ke Azerbaijan.

"Pada 2015 kita berkunjung ke sana, dan 2016 ini harusnya mereka yang berkunjung ke sini. Langkah nyatanya mereka kan ekspor crude, crude yang mereka ekspor sawit," katanya di Gedung DPD, Jakarta, Selasa (8/3/2016).

Menurutnya, minyak mentah yang diimpor dari Azerbaijan paling cocok untuk kilang yang ada di Cilacap. Sebelumnya, impor minyak dilakukan secara tidak langsung namun saat ini sedang dijajaki agar impor dapat dilakukan secara langsung dari negara tersebut.

"Nah, sekarang dengan kerja sama ini kita bisa impor crude langsung. Jadi, Pertamina langsung beli ke Sokar (NOC Azerbaijan). Kapasitasnya 1 juta barel," imbuh dia.

Saat ini, sambung Wirat, pemerintah kedua negara terus melakukan diskusi terkait kerja sama tersebut. Apalagi, potensi sumur minyak di Azerbaijan masih cukup besar sementara saat ini hanya mampu memproduksi 800 ribu barel per hari (bph).

"‎Kita diskusi terus. produksinya kan 800 ribu barel, sementara penduduknya sedikit. Jadi konsumsinya sedikit. Kita juga kerja sama bidang pendidikan, geologi, dan lain-lain," tandasnya.

(Baca: Pemerintah Berambisi Pertamina Kelola Blok Migas di Azerbaijan)