Koperasi Syariah BMT BUS Lasem Targetkan Aset Rp1 Triliun

Sabtu, 12 Maret 2016 - 22:01 WIB
Koperasi Syariah BMT...
Koperasi Syariah BMT BUS Lasem Targetkan Aset Rp1 Triliun
A A A
JAKARTA - Di tengah perkembangan bisnis keuangan mikro di Tanah Air, Koperasi Simpan Pinjam dan Pembiayaan Syariah (KSPPS) BMT Bina Umat Sejahtera (BUS) Lasem, Rembang, Jawa Tengah, optimistis dapat merebut hati masyarakat. Bahkan, dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tutup Buku 2015, mereka menargetkan aset pada tahun ini sebesar Rp1 triliun.

Ketua KSPPS BMT BUS Lasem, Abdullah Yazid mengemukakan, targat aset tersebut sangat realistis melihat jumlah anggota dari KSPPS BMT BUS Lasem sudah mencapai 192 ribu anggota yang tersebar di berbagai daerah. Hal ini didasari KSPPS BMT BUS Lasem merupakan koperasi syariah nasional terbesar. "Insya Allah pencapaian tersebut mampu kami raih pada tahun ini dengan peningkatan kinerja kami," ujarnya, dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/3/2016).

Berdasarkan laporan RAT tutup buku 2015, KSPPS BMT BUS telah mencapai aset sebesar Rp670 miliar pada 2015 dan mengalami kenaikan dibandingkan 2014 sebesar Rp410 miliar.

Kemudian terkait penyaluran pembiayaan pada 2015, koperasi mampu menyalurkan pembiayaan sebesar Rp456 miliar ke berbagai sektor, seperti pertanian, perikanan, industri kecil dan menengah, jasa serta perdagangan. Sementara penghimpunan dana selama 2015 sebesar Rp327 miliar yang berasal dari berbagai macam simpanan.

Yazid menuturkan, dengan kinerja tersebut pihaknya akan terus berinovasi agar KSPPS BMT BUS Lasem terus maju. Di antaranya dengan terus menggerakkan sektor sektor riil para anggota yang bisa digunakan untuk kesejahteraan umat.

Untuk mendukung tersebut KSPPS BMT BUS telah memiliki jaringan pemasaran berupa warung sejahtera, di mana produk-produk UKM milik anggota bisa dipasarkan, air minum kemasan dengan nama Suli 5. Bahkan untuk mendukung kesehatan masyarakat Rembang KSPPS BMT BUS Lasem tahun ini telah mendirikan rumah sakit. "Dengan sektor-sektor riil tersebut kami menginginkan agar para anggota KSPPS BMT BUS mampu sejahtera," katanya.

Adapun, salah satu posisioning KSPPS BMT BUS dibandingkan dengan koperasi syariah lainnya adalah teknologi pelayanan. Dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), KPPS BMT BUS Lasem sudah menggunakan sistem core banking di mana para anggota koperasi bisa menggunakan ATM KSPPS BMT BUS untuk menarik dana kemana saja baik menggunakan mesin ATM Panin Syariah dan ATM bersama. Hal ini sangat berbeda dengan pola sistem co-brainding ATM yang selama ini sering digunakan koperasi kerja sama dengan pihak perbankan.

Sementara Asisten Deputi Bidang Kelembagaan Kementerian Koperasi dan UKM Salehan dalam acara RAT mengatakan, bahwa pembangunan umat dalam wadah koperasi sangat penting. Apalagi koperasi adalah berbasis anggota maka sangat tepat sekali jika BMT menggunakkannya sebagai sarana pengembangan ekonomi.

Kemudian menyoroti RAT yang dijalankan oleh koperasi saat ini, terasa partisipasinya sangat rendah maka dari itu dia berharap agar koperasi mampu memfasilitasi para anggota untuk lebih aktif dalam partisipasi."Sehingga ke depan ada inovasi dan masukkan dari para anggota untuk kemajuan koperasi," terangnya.

Selain itu, Salehan meminta kepada pelaku koperasi dalam RAT untuk melakukan penggalangan modal kepada anggota. Melalui pengalangan modal maka akan muncul fanatisme terhadap koperasi.

"Dalam penggalangan modal dari anggota, maka koperasi tidak perlu lagi kerja sama dalam memeperoleh uang dari lembaga keuangan lainnya. Sehingga menguntungkan secara bisnis bagi koperasi," jelasnya.
(dmd)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0778 seconds (0.1#10.140)