The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Menguat

Kamis, 17 Maret 2016 - 07:55 WIB
The Fed Tahan Suku Bunga,...
The Fed Tahan Suku Bunga, Wall Street Ditutup Menguat
A A A
NEW YORK - Indeks S&P 500 dalam perdagangan kemarin ditutup pada level tertinggi tahun ini, setelah Federal Reserve AS (The Fed) mempertahankan suku bunga dan mengisyaratkan kenaikan suku bunga lebih sedikit dalam beberapa bulan mendatang.

Seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/3/2016), Indeks Dow Jones ditutup naik 74,23 poin atau 0,43% ke level 17.325,76, Indeks S&P 500 telah menguat hingga 11,29 poin atau 0,56% ke level 2.027,22 dan Nasdaq Composite bertambah 35,30 poin atau 0,75% ke level 4.763,97.

The Fed mengindikasikan pertumbuhan moderat pada ekonomi AS dan kenaikam pekerjaan yang kuat akan memungkinkan untuk mengetatkan kebijakan tahun ini dengan proyeksi segar menunjukkan pembuat kebijakan diharapkan naik seperempat poin pada akhir tahun ini, setengah dari jumlah di Desember.

Namun, The Fed mencatat AS terus menghadapi risiko dari ekonomi global yang tidak menentu. "Karena ketidakpastian itu, panitia dinilai bijaksana untuk mempertahankan sikap kebijakan saat ini pada pertemuan kali ini," kata Ketua The Fed Janet Yellen.

Delapan dari 10 besar sektor Indeks S&P ditutup lebih tinggi. Bahan naik paling tinggi sebesar 1,74% dan sektor kesehatan serta keuangan masih tertinggal. Sementara, sektor enegri S&P naik 1,6% karena harga minyak AS melonjak hampir 6% setelah produsen utama menguat atas rencana untuk membahas pembekuan produksi dan stok minyak mentah AS tumbuh kurang dari yang diharapkan.

Saham Peabody Energy Corp (BTU.N), produsen batu bara AS terbesar turun 45,4% menjadi USD2.19 setelah perusahaan mengatakan dalam sebuah pengajuan peraturan mungkin harus mencari perlindungan kebangkrutan.

Saham FedEx melonjak 5,3% setelah pasar ditutup pada laba setahun penuh yang kuat diperkirakan pada tahun fiskal kuartal ketiga hasil keuangan.

LinkedIn (LNKD.N) turun 4,9% menjadi USD109,81 dan Gap (GPS.N) turun 1,4% menjadi USD29,28 setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat kedua saham.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0544 seconds (0.1#10.140)