BKPM Promosi Kemudahan Layanan Investasi ke 100 Investor China
A
A
A
JAKARTA - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) gencar mempromosikan berbagai kemudahan layanan investasi Indonesia yang kali ini dipaparkan langsung kepada 100 investor potensial dari China. Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa kunjungan yang dilakukan ke China merupakan bagian dari kegiatan forum bisnis yang dijadwalkan ke 10 provinsi di negeri Tirai Bambu tersebut.
“Ada beberapa minat investasi yang butuh untuk lebih diyakinkan. Selain itu, juga mencoba untuk memperluas jaringan pemasaran investasi di Tiongkok,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (20/3/2016).
Dia menambahkan minat-minat investasi yang disampaikan oleh investor China kali ini mayoritas adalah terkait dengan investasi di bidang komponen otomotif serta beberapa sektor padat karya lainnya.
“Minat investasi investor Tiongkok sangat antusias ditunjukkan dengan antusiasme dalam berbagai pertanyaan yang diajukan oleh investor yang hadir dalam kegiatan forum bisnis maupun pertemuan one-on-one,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, lanjut dia juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara asosiasi bisnis Provinsi Zhejiang dengan Inacham. Dalam kunjungan ini juga dimanfaatkanmemaparkan berbagai kemudahan layanan investasi. Dia menerangkan berbagai layanan seperti Layanan Izin Investasi 3 Jam, Layanan Jalur Hijau dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK).
Sementara itu Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea menambahkan bahwa tim Marketing Officer BKPM akan bekerjasama dengan perwakilan RI untuk memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh investor China. “Tiongkok merupakan salah satu negara dengan potensi terbesar untuk menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga akan menjadi prioritas BKPM,” tutup Tamba.
Investasi dari Tiongkok yang sepanjang tahun 2015 (tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan) mencapai USD628,3 juta, menempatkan China sebagai investor terbesar ke-9 di Indonesia. Nilai tersebut di luar angka investasi China ke Indonesia yang juga tercatat melalui negara-negara lainnya sebesar USD 1,53 miliar sehingga total investasi China pada tahun 2015 sebesar USD2,16 miliar atau meningkat sebesar 47% dibandingkan tahun sebelumnya.
“Ada beberapa minat investasi yang butuh untuk lebih diyakinkan. Selain itu, juga mencoba untuk memperluas jaringan pemasaran investasi di Tiongkok,” ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (20/3/2016).
Dia menambahkan minat-minat investasi yang disampaikan oleh investor China kali ini mayoritas adalah terkait dengan investasi di bidang komponen otomotif serta beberapa sektor padat karya lainnya.
“Minat investasi investor Tiongkok sangat antusias ditunjukkan dengan antusiasme dalam berbagai pertanyaan yang diajukan oleh investor yang hadir dalam kegiatan forum bisnis maupun pertemuan one-on-one,” jelasnya.
Dalam acara tersebut, lanjut dia juga menyaksikan penandatanganan nota kesepahaman antara asosiasi bisnis Provinsi Zhejiang dengan Inacham. Dalam kunjungan ini juga dimanfaatkanmemaparkan berbagai kemudahan layanan investasi. Dia menerangkan berbagai layanan seperti Layanan Izin Investasi 3 Jam, Layanan Jalur Hijau dan Kemudahan Investasi Langsung Konstruksi (KLIK).
Sementara itu Deputi Perencanaan Penanaman Modal BKPM Tamba Hutapea menambahkan bahwa tim Marketing Officer BKPM akan bekerjasama dengan perwakilan RI untuk memfasilitasi minat investasi yang disampaikan oleh investor China. “Tiongkok merupakan salah satu negara dengan potensi terbesar untuk menanamkan modalnya di Indonesia, sehingga akan menjadi prioritas BKPM,” tutup Tamba.
Investasi dari Tiongkok yang sepanjang tahun 2015 (tidak termasuk sektor hulu migas dan keuangan) mencapai USD628,3 juta, menempatkan China sebagai investor terbesar ke-9 di Indonesia. Nilai tersebut di luar angka investasi China ke Indonesia yang juga tercatat melalui negara-negara lainnya sebesar USD 1,53 miliar sehingga total investasi China pada tahun 2015 sebesar USD2,16 miliar atau meningkat sebesar 47% dibandingkan tahun sebelumnya.
(akr)