Asumsi Nilai Tukar Rupiah Bakal Dikoreksi di APBNP 2016
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator (Menko) bidang Perekonomian, Darmin Nasution mengemukakan salah satu asumsi makro yang akan diubah dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara Perubahan (APBNP) 2016 yang akan diajukan pemerintah dalam waktu dekat adalah mengenai asumsi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD). Dalam APBN 2016, asumsi makro untuk nilai tukar rupiah adalah Rp13.900 per USD.
Hal tersebut dikatakan Darmin usai menghadiri Rapat Kerja Pemerintah Arahan Presiden dan Wakil Presiden Kepada Menteri/Kepala Lembaga dan Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga yang dihadiri oleh seluruh menteri Kabinet Kerja dan seluruh jajaran pejabat eselon 1 Kementerian/Lembaga.
"APBNP memang akan berkurang nilai rupiahnya, tapi diusahakan volumenya dalam satuannya itu tidak turun," katanya di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (22/3/2016).
(Baca Juga: JK Sindir Kementerian Gemar Hamburkan Anggaran Negara)
Sementara itu, terkait pernyataan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang meminta seluruh kementerian dan lembaga melakukan penghematan, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini mengungkapkan bahwa penghematan akan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan bahwa APBN berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
"Memang ada langkah penghematan, tetapi dengan mempertimbangkan peran APBN tetap kedalam pertumbuhan. Jangan sampai turun. Memang metode penghematannya masih perlu dibicarakan lagi," tandasnya.
Hal tersebut dikatakan Darmin usai menghadiri Rapat Kerja Pemerintah Arahan Presiden dan Wakil Presiden Kepada Menteri/Kepala Lembaga dan Pejabat Eselon I Kementerian/Lembaga yang dihadiri oleh seluruh menteri Kabinet Kerja dan seluruh jajaran pejabat eselon 1 Kementerian/Lembaga.
"APBNP memang akan berkurang nilai rupiahnya, tapi diusahakan volumenya dalam satuannya itu tidak turun," katanya di Gedung Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Jakarta, Selasa (22/3/2016).
(Baca Juga: JK Sindir Kementerian Gemar Hamburkan Anggaran Negara)
Sementara itu, terkait pernyataan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla (JK) yang meminta seluruh kementerian dan lembaga melakukan penghematan, mantan Gubernur Bank Indonesia (BI) ini mengungkapkan bahwa penghematan akan dilakukan dengan tetap mempertimbangkan bahwa APBN berperan dalam pertumbuhan ekonomi.
"Memang ada langkah penghematan, tetapi dengan mempertimbangkan peran APBN tetap kedalam pertumbuhan. Jangan sampai turun. Memang metode penghematannya masih perlu dibicarakan lagi," tandasnya.
(akr)