Rupiah Diramal Akan Bergerak Menguat
A
A
A
JAKARTA - Laju rupiah pada hari ini diramal akan bergerak menguat, meski sentimen dari dalam negeri masih minim dan masih belum bergairahnya beberapa harga komoditas.
"Penguatan di atas ekspektasi kami yang terjadi pada rupiah diharapkan dapat berlanjut, meski sentimen dari dalam negeri masih minim dan masih adanya kecenderungan melemahnya sejumlah harga komoditas yang kemungkinan berimbas pada masih menguatnya laju USD," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.170/USD serta resisten Rp13.158/USD. Namun tetap mencermati sentiman yang ada terhadap laju rupiah," ujarnya.
Reza menjelaskan, meski laju sejumlah mata uang regional kembali melemah terhadap laju USD seiring respons positif terhadap adanya kenaikan pada sejumlah data-data ekonomi AS sebelumnya berupa redbook, markit manufacturing PMI, dan Richmond fed manufacturing index namun, tidak menghalangi laju rupiah untuk berbalik menguat.
Kenaikan rupiah terjadi di atas ekspektasi kami yang memperkirakan masih berlanjutnya pelemahan seiring belum banyaknya sentimen. Bahkan perkiraan terhadap melebarnya current account deficit (CAD) juga
tidak terlalu direspon negatif seiring persepsi mulai adanya peningkatan aktivitas ekonomi dalam negeri.
"Penguatan di atas ekspektasi kami yang terjadi pada rupiah diharapkan dapat berlanjut, meski sentimen dari dalam negeri masih minim dan masih adanya kecenderungan melemahnya sejumlah harga komoditas yang kemungkinan berimbas pada masih menguatnya laju USD," kata Kepala Riset PT NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Kamis (24/3/2016).
Dia memprediksi rupiah akan berada di level support Rp13.170/USD serta resisten Rp13.158/USD. Namun tetap mencermati sentiman yang ada terhadap laju rupiah," ujarnya.
Reza menjelaskan, meski laju sejumlah mata uang regional kembali melemah terhadap laju USD seiring respons positif terhadap adanya kenaikan pada sejumlah data-data ekonomi AS sebelumnya berupa redbook, markit manufacturing PMI, dan Richmond fed manufacturing index namun, tidak menghalangi laju rupiah untuk berbalik menguat.
Kenaikan rupiah terjadi di atas ekspektasi kami yang memperkirakan masih berlanjutnya pelemahan seiring belum banyaknya sentimen. Bahkan perkiraan terhadap melebarnya current account deficit (CAD) juga
tidak terlalu direspon negatif seiring persepsi mulai adanya peningkatan aktivitas ekonomi dalam negeri.
(izz)