Premium Dihapus, Pertamina Pikirkan Nasib Angkutan Umum
A
A
A
JAKARTA - Rekomendasi agar bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dihapus secara bertahap masih perlu penggodokan secara matang. Pasalnya, bahan bakar berkadar research octane number (RON) 88 tersebut dikonsumsi angkutan umum.
Seperti diketahui, Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (RTKM) yang dipimpin ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri beberapa waktu lalu pernah merekomendasikan agar BBM premium dihilangkan secara bertahap. PT Pertamina (Persero) diberi waktu dua tahun terhitung sejak 2015 untuk melenyapkan BBM RON 88 tersebut.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, pihaknya selalu siap jika premium akan dihilangkan. Namun hal tersebut menjadi keputusan pemerintah untuk mencabutnya. Namun, Pertamina mengkhawatirkan nasib angkutan umum jika premium resmi dilenyapkan.
"Saya sudah sampaikan ke pemerintah, angkot dan sebagainya kalau disuruh pindah ke Pertamax pasti tarifnya naik," ujarnya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
(Baca: Tim RTKM Tegaskan Premium Harus Dihapus)
http://ekbis.sindonews.com/read/944079/34/tim-rtkm-tegaskan-premium-harus-dihapus-1419941657
Pria yang akrab disapa Abe ini menuturkan, perseroan akan siap jika pemerintah menginstruksikan Pertamina untuk segera menyelesaikan pengembangan V-Gas sebagai pengganti premium bagi angkutan umum, jika premium dihilangkan. Sebab, biaya yang harus dikeluarkan perseroan tidak terlalu besar dan waktu pembuatan juga tidak terlalu lama.
"Apakah nanti angkot dikasih BBG, atau bagaimana. Pertamina disuruh kebut pengembangan V-Gas siap. Investasinya cuma Rp1,5 triliun, 1 bulan jadi, harga jualnya cuma Rp5.100/lsp, Ron 98," tandasnya.
Seperti diketahui, Tim Reformasi Tata Kelola Minyak dan Gas (RTKM) yang dipimpin ekonom Universitas Indonesia (UI) Faisal Basri beberapa waktu lalu pernah merekomendasikan agar BBM premium dihilangkan secara bertahap. PT Pertamina (Persero) diberi waktu dua tahun terhitung sejak 2015 untuk melenyapkan BBM RON 88 tersebut.
Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Ahmad Bambang mengatakan, pihaknya selalu siap jika premium akan dihilangkan. Namun hal tersebut menjadi keputusan pemerintah untuk mencabutnya. Namun, Pertamina mengkhawatirkan nasib angkutan umum jika premium resmi dilenyapkan.
"Saya sudah sampaikan ke pemerintah, angkot dan sebagainya kalau disuruh pindah ke Pertamax pasti tarifnya naik," ujarnya di Hotel Royal Kuningan, Jakarta, Selasa (29/3/2016).
(Baca: Tim RTKM Tegaskan Premium Harus Dihapus)
http://ekbis.sindonews.com/read/944079/34/tim-rtkm-tegaskan-premium-harus-dihapus-1419941657
Pria yang akrab disapa Abe ini menuturkan, perseroan akan siap jika pemerintah menginstruksikan Pertamina untuk segera menyelesaikan pengembangan V-Gas sebagai pengganti premium bagi angkutan umum, jika premium dihilangkan. Sebab, biaya yang harus dikeluarkan perseroan tidak terlalu besar dan waktu pembuatan juga tidak terlalu lama.
"Apakah nanti angkot dikasih BBG, atau bagaimana. Pertamina disuruh kebut pengembangan V-Gas siap. Investasinya cuma Rp1,5 triliun, 1 bulan jadi, harga jualnya cuma Rp5.100/lsp, Ron 98," tandasnya.
(dmd)