RI Peringkat Ketiga Dunia dalam Pemanfaatan Geothermal

Kamis, 31 Maret 2016 - 11:42 WIB
RI Peringkat Ketiga Dunia dalam Pemanfaatan Geothermal
RI Peringkat Ketiga Dunia dalam Pemanfaatan Geothermal
A A A
LAHENDONG - General Manager PT Pertamina Geothermal Energy (PGE) Area Lahendong, Minahasa Salvius Patangke mengatakan, saat ini Indonesia menempati urutan ketiga dalam pemanfaatan energi panas bumi (geothermal energy). Padahal, potensinya terbesar di dunia.

Salvius mengatakan, Indonesia kalah dari Amerika Serikat (AS) yang berada di posisi pertama pemanfaatan geothermal dan Filipina yang menempati urutan kedua.

"Di Filiphina saja, karena mereka kekurangan minyak akhirnya memanfaatkan geothermal dengan baik. Padahal lebih berpotensi kita geothermalnya. Tapi pengembangannya mereka lebih baik. Mereka negara ke dua pemanfaatan geothermal terbaik di dunia setelah AS, kita urutan ketiga," katanya di Lahendong, Sulawesi Utara, Kamis (31/3/2016).

Indonesia memiliki tujuh proyek pengembangan PGE di seluruh Indonesia. Beberapa di antaranya sudah ada yang beroperasi tahun ini. Dengan banyaknya potensi tersebut, dalam waktu lima tahun ke depan Indonesia berpotensi 'naik peringkat' menjadi urutan ke dua pemanfaatan geothermal.

"Saya yakin, sewaktu-waktu dalam lima tahun ke depan masih bisa naik jadi kedua. Bahkan nanti bisa jadi yang terbesar. Karena kita memiliki potensi besar di seluruh Indonesia," tutupnya.

‎Sebagai bukti bahwa Indonesia merupakan negara yang berpotensi untuk mengembangkan energi panas bumi, berikut proyek-proyek pengembangan Pertamina Geothermal Energy.

1. Sungai Penuh
Kapasitas 2x55 MW
Realisasi pemboran 3 sumur
Uap yang tersedia 6MW
Target operasi Juni 2019
Capex USD72,7 juta

2. Lumut Balai Unit 1 dan 2
Kapasitas 2x55 MW
Realisasi pemboran 21 sumur
Uap tersedia 106 MW
EPCC sudah sign contract 6 November 2014 dan progres 8,90%
Target oprasi Desember 2016 (unit 1) dan Juni 2018 (unit 2)
Capex USD572,7 juta

3. Hululais Unit 1
Kapasitas 1x55 MW
Realisasi pemboran 3 sumur
On going pemboran 1 sumur
Uap tersedia 30 MW
Target Operasi Januari 2028 (unit 1) dan Desember 2019 (Unit 2)
Capex USD160,1 juta

4. Lumut Balai Unit 3 dan 4
Kapasitas 2x55MW
Realisasi pemboran 1 sumur
Uap tersedia 6 MW
Target operasi 2022
Capex USD276,4 juta

5. Ulubetu Unit 3 dan 4
Kapasitas 2x55MW
Realisasi pemboran 19 sumur
Pemboran 2 sumurnya on going
Uap tersedia 90 MW
EPCC sudah sign contract 8 Agustus 2014, progres 26,47%
Target operasi Agustus 2016 (unit 3) dan Juni 2017 (unit 4)
Capex USD397 juta

6. Karaha
Kapasitas 1x30 MW
Realisasi pemboran 8 sumur
Uap tersedia 32MW
EPCC sudah sign contract pada 15 Januari 2015, progres 7,11%
Target operasi Desember 2016
Capex USD146,4 juta

7. Lahendong/ Tompaso Unit 5 dan 6
Realisasi pemboran 14 sumur
Uap tersedia, 22 MW
EPCC sudah sign contract 1 Desember 2014, progres 18,48%
Target operasi Desember 2015 untuk unit 5 dan Juni 2017 unit 6
Capex USD228,7 juta
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7010 seconds (0.1#10.140)