Perusahaan Makanan Jepang Jajaki Investasi di Indonesia

Minggu, 03 April 2016 - 19:29 WIB
Perusahaan Makanan Jepang...
Perusahaan Makanan Jepang Jajaki Investasi di Indonesia
A A A
JAKARTA - Pasar Indonesia yang cukup besar merupakan daya tarik tersendiri bagi perusahaan untuk berinvestasi. Kantor perwakilan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) di Tokyo mengidentifikasi minat sebuah perusahaan Jepang yang bergerak di bidang makanan untuk berinvestasi di Indonesia.

Untuk tahap awal, perusahaan berencana untuk mendirikan Kantor Perwakilan Perusahaan Asing (KPPA) untuk melakukan riset pasar di Indonesia. Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan minat investasi dari produsen makanan Jepang tersebut disambut positif oleh BKPM.

Menurutnya, variasi investasi Jepang di Indonesia akan semakin beragam, tidak hanya pada sektor tertentu seperti automotif. "Mereka produsen makanan ternama, mulai cokelat, es krim, yoghurt dan makanan lainnya. Mereka sedang mengkaji seksama pertumbuhan pasar bagi produk mereka di Indonesia," kat dia dalam rilisnya, jakarta, Minggu (3/4/2016).

Franky mengatakan, hal positif lainnya terkait minat investasi ini adalah komitmen perusahaan untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang akan digunakan nantinya, dibeli dari perusahaan dalam negeri.

"Artinya perusahaan, akan menggunakan produk dalam negeri 100%. Perusahaan juga menyatakan akan komitmen mematuhi segala peraturan maupun standar yang ditetapkan oleh pemerintah Indonesia," ujarnya.

Lebih lanjut dia menambahkan, bahwa saat ini salah satu pabrik yang telah existing adalah di China. "Perusahaan telah melihat bahwa iklim investasi di Indonesia sangat kondusif. Perusahaan tertarik melihat perkembangan pasar Indonesia, dan menyatakan kekagumannya dengan sistem Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP), serta system perizinan secara online," imbuhnya.

Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2015 meningkat 6% dibanding periode 2014. Realisasi investasi Jepang tercatat sebesar USD2,87 miliar, dengan total proyek 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja.

Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi oleh sektor manufaktur, khususnya sektor automotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.

Sementara, Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM di Tokyo Saribua Siahaan menambahkan bahwa skema tahap awal perusahaan akan mendirikan kantor perwakilan (KPPA) terlebih dahulu sebelum mengajukan izin prinsip penanaman modal.

"Kantor perwakilan BKPM di Tokyo siap memfasilitasi minat investor Jepang dalam industri makanan tersebut. Diharapkan dengan masuknya mereka sebagai KPPA dapat berlanjut ke izin prinsip penanaman modal serta bermuara pada peningkatan realisasi investasi Jepang ke Indonesia," ungkapnya.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0792 seconds (0.1#10.140)