Menhub Jonan Dorong Kehadiran Pelabuhan Batu Bara di Batang
A
A
A
BATAM - Menteri Perhubungan (Menhub), Ignasius Jonan mendorong pelabuhan Batang yang sejatinya hanya diperuntukkan bagi kapal ikan, fungsinya dapat meluas menjadi pelabuhan batu bara. Meski begitu dia menerangkan masih banyak yang harus dilakukan sebelumnya pelabuhan Batang bisa digunakan sebagai pelabuhan batu bara.
"Saya rencananya juga akan bisa untuk bongkar muat batu bara, jika PLTU Batang mungkin nanti dioperasikan. Tapi masih perlu dilakukan pengerukan dengan kedalaman sekitar 5 meter. Kalau pasangmasih 3-4 meter tongkangnya bisa kandas ," jelasnya.
Selain pengerukan, lanjut dia yang dibutuhkan pelabuhan Batang yakni adanya lapangan penampungan batubara selain juga pelebaran akses jalan menuju jalan raya. "Saya sudah koordinasi dengan PU terkait (pelebaran akses jalan) itu. Sebab saya kira terlalu sempit jalan itu," sambung dia.
Dia juga menerangkan persiapan paling cepat untuk pembangunan pelabuhan batu barabisa dilakukan tahun depan. Namun, menurutnya pelabuhan itu belum bisa dilakukan sebagai kapal penumpang.
"Sementara untuk niagalah, batu bara saja. Kalau kapal cargo besar tidak bisa masuk. Mestinya untuk kapal sekitar 1000-1500GT kalau sudah dikeruk bisa, tapi kalau sekarang tidak bisa," ungkapnya.
Dijelaskan, saat ini pelabuhan tersebut sudah beroperasi. Nantinya, jika jadi digunakan untuk pelabuhan batubara diatur oleh Sah Bandar setempat. "Saya rasa cukup (untuk batubara), katanya luasnya saja 6 hektar kok," jelasnya.
Sementara itu Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPT) Kelas III Batang, Hendrik Kurnia Adi, mengaku akan berusaha melakukan pengerukan tahun depan. Hal itu dilakukan sebagai penunjang pelabuhan batu bara. "Tahun depan kami usahakan kedalamannya bisa hingga minimal 5 meter," ujarnya.
Dia menambahkan, pelabuhan itu tidak hanya digunakan sebagai pelabuhan batu bara saja. Namun juga akan dibuat fasilitas penunjang kapal ikan. "Sementara untuk batu bara, namun tadi saran dari pak menteri tadi (kemarin) untuk multi porpose. Tapi juga untuk kapal ikan nanti, jadi kalau bisa ada penampungan ikan nanti," tambahnya.
"Saya rencananya juga akan bisa untuk bongkar muat batu bara, jika PLTU Batang mungkin nanti dioperasikan. Tapi masih perlu dilakukan pengerukan dengan kedalaman sekitar 5 meter. Kalau pasangmasih 3-4 meter tongkangnya bisa kandas ," jelasnya.
Selain pengerukan, lanjut dia yang dibutuhkan pelabuhan Batang yakni adanya lapangan penampungan batubara selain juga pelebaran akses jalan menuju jalan raya. "Saya sudah koordinasi dengan PU terkait (pelebaran akses jalan) itu. Sebab saya kira terlalu sempit jalan itu," sambung dia.
Dia juga menerangkan persiapan paling cepat untuk pembangunan pelabuhan batu barabisa dilakukan tahun depan. Namun, menurutnya pelabuhan itu belum bisa dilakukan sebagai kapal penumpang.
"Sementara untuk niagalah, batu bara saja. Kalau kapal cargo besar tidak bisa masuk. Mestinya untuk kapal sekitar 1000-1500GT kalau sudah dikeruk bisa, tapi kalau sekarang tidak bisa," ungkapnya.
Dijelaskan, saat ini pelabuhan tersebut sudah beroperasi. Nantinya, jika jadi digunakan untuk pelabuhan batubara diatur oleh Sah Bandar setempat. "Saya rasa cukup (untuk batubara), katanya luasnya saja 6 hektar kok," jelasnya.
Sementara itu Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPT) Kelas III Batang, Hendrik Kurnia Adi, mengaku akan berusaha melakukan pengerukan tahun depan. Hal itu dilakukan sebagai penunjang pelabuhan batu bara. "Tahun depan kami usahakan kedalamannya bisa hingga minimal 5 meter," ujarnya.
Dia menambahkan, pelabuhan itu tidak hanya digunakan sebagai pelabuhan batu bara saja. Namun juga akan dibuat fasilitas penunjang kapal ikan. "Sementara untuk batu bara, namun tadi saran dari pak menteri tadi (kemarin) untuk multi porpose. Tapi juga untuk kapal ikan nanti, jadi kalau bisa ada penampungan ikan nanti," tambahnya.
(akr)