Andalan Finance Incar Pembiayan Rp3,2 Triliun
A
A
A
JAKARTA - Direktur Utama Andalan Finance, Sebastianus H. Budi mengatakan, sampai dengan kuartal I tahun 2016, Andalan Finance telah menyalurkan pembiayaan baru sebesar Rp597 miliar.
Dimana komposisi pembiayaan mobil bekas masih mendominasi yakni sebesar 67%, sedangkan sisanya sebesar 33% merupakan pembiayaan mobil baru.
"Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, 10% berupa kendaraan komersial dan 90% lainnya berupa kendaraan penumpang," imbuh Budi di Jakarta, Senin (18/4/2016).
Sedangkan tahun ini, perseroan menargetkan pembiayaan baru mencapai Rp3,2 triliun atau naik 15% dari pembiayaan tahun lalu.
Dia mengungkapkan, untuk mendukung pencapaian tersebut, perseroan telah melakukan sejumlah langkah strategis seperti perluasaan jaringan usaha dengan menambah tiga cabang baru di Pulau Jawa. Selain itu pengembangan sistem layanan yang akan terintegrasi secara online di seluruh kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Meski demikian, Budi menyatakan perusahaannya belum berencana melakukan IPO dalam waktu dekat, karena menunggu waktu yang pas dan mitra yang cocok untuk melantai ke bursa.
"Andalan dalam waktu dekat belum berniat melakukan IPO. Kita masih mencari mitra strategis dari modal ventura dan investor asing serta dari bank. Tapi enggak untuk tahun ini," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya menargetkan melakukan IPO dalam waktu 3-5 tahun mendatang sembari menunggu mitra yang cocok untuk perusahaannya.
Dimana komposisi pembiayaan mobil bekas masih mendominasi yakni sebesar 67%, sedangkan sisanya sebesar 33% merupakan pembiayaan mobil baru.
"Dari total penyaluran pembiayaan tersebut, 10% berupa kendaraan komersial dan 90% lainnya berupa kendaraan penumpang," imbuh Budi di Jakarta, Senin (18/4/2016).
Sedangkan tahun ini, perseroan menargetkan pembiayaan baru mencapai Rp3,2 triliun atau naik 15% dari pembiayaan tahun lalu.
Dia mengungkapkan, untuk mendukung pencapaian tersebut, perseroan telah melakukan sejumlah langkah strategis seperti perluasaan jaringan usaha dengan menambah tiga cabang baru di Pulau Jawa. Selain itu pengembangan sistem layanan yang akan terintegrasi secara online di seluruh kantor cabang yang tersebar di Pulau Jawa, Bali, Sumatera, Sulawesi, dan Kalimantan.
Meski demikian, Budi menyatakan perusahaannya belum berencana melakukan IPO dalam waktu dekat, karena menunggu waktu yang pas dan mitra yang cocok untuk melantai ke bursa.
"Andalan dalam waktu dekat belum berniat melakukan IPO. Kita masih mencari mitra strategis dari modal ventura dan investor asing serta dari bank. Tapi enggak untuk tahun ini," ujarnya.
Menurut dia, pihaknya menargetkan melakukan IPO dalam waktu 3-5 tahun mendatang sembari menunggu mitra yang cocok untuk perusahaannya.
(ven)