Potensi Perikanan RI Terbesar Tersimpan di Wilayah Ini
A
A
A
JAKARTA - Kamar Dagang Industri Indonesia (Kadin) mengungkapkan letak wilayah dengan sumber daya perikanan terbanyak di Indonesia yakni ada di Laut Arafura. Wakil Ketua Umum dan Koordinator Kadin KTI, Andi Rukman Karumpa mengatakan Laut Arafura memiliki sumber daya perikanan sebanyak 855 ribu ton.
"Setelah itu disusul Laut Jawa 836 ribu ton dan Teluk Tomini 595 ribu ton. Kemudian diikuti Samudera Hindia di barat Sumatera sebanyak 565 ribu ton dan Samudera Hindia sisi selatan pulau Jawa sebanyak 491 ribu ton," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Sementara, kata dia, wilayah perairan dengan potensi perikanan lebih kecil di kisaran 300 ribu ton berada di Laut Sulawesi, Laut Banda, Selat Malaka dan Samudera Pasifik. Berdasarkan data yang dimilikinya itu, lanjutnya perairan Laut China Selatan merupakan wilayah dengan total potensi perikanan terbesar, yakni mencapai 1,05 juta ton
"Dengan komposisi ikan terbanyak pelagis kecil 59%, demersal 32% dan pelagis besar 6%. Selat Makassar menyimpan potensi terbesar kedua sebanyak 929 ribu ton yang terdiri atas pelagis kecil 65%, pelagis besar 21% dan demersal 9%," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan produksi ikan terus meningkat hingga mencapai 6,9 juta ton pada 2019, naik dari produksi 2015 sebesar 6,2 juta ton. Selain itu, pemerintah juga berupaya menjadikan ikan sebagai produk pangan utama bagi masyarakat yang ditunjukkan dari peningkatan konsumsi ikan nasional dari 40,9 kilogram per kapita per tahun menjadi 54,4 kilogram per kapita per tahun.
"Setelah itu disusul Laut Jawa 836 ribu ton dan Teluk Tomini 595 ribu ton. Kemudian diikuti Samudera Hindia di barat Sumatera sebanyak 565 ribu ton dan Samudera Hindia sisi selatan pulau Jawa sebanyak 491 ribu ton," ujarnya melalui keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (20/4/2016).
Sementara, kata dia, wilayah perairan dengan potensi perikanan lebih kecil di kisaran 300 ribu ton berada di Laut Sulawesi, Laut Banda, Selat Malaka dan Samudera Pasifik. Berdasarkan data yang dimilikinya itu, lanjutnya perairan Laut China Selatan merupakan wilayah dengan total potensi perikanan terbesar, yakni mencapai 1,05 juta ton
"Dengan komposisi ikan terbanyak pelagis kecil 59%, demersal 32% dan pelagis besar 6%. Selat Makassar menyimpan potensi terbesar kedua sebanyak 929 ribu ton yang terdiri atas pelagis kecil 65%, pelagis besar 21% dan demersal 9%," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, pemerintah menargetkan produksi ikan terus meningkat hingga mencapai 6,9 juta ton pada 2019, naik dari produksi 2015 sebesar 6,2 juta ton. Selain itu, pemerintah juga berupaya menjadikan ikan sebagai produk pangan utama bagi masyarakat yang ditunjukkan dari peningkatan konsumsi ikan nasional dari 40,9 kilogram per kapita per tahun menjadi 54,4 kilogram per kapita per tahun.
(akr)