Empat Perusahaan Taksi Gabung Aplikasi Online
A
A
A
YOGYAKARTA - Aplikasi taksi online hadir di DI Yogyakarta, dengan nama Taxies Indonesia. Berbeda dengan di Jakarta, kehadiran mereka justru mendapat dukungan dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Organisasi Angkutan Darat (Organda) DIY.
Bahkan, empat perusahaan taksi yang selama ini beroperasi di Yogyakarta menyatakan bergabung dalam aplikasi angkutan ini. Mereka berharap seluruh perusahaan moda transportasi menggunakan aplikasi ini untuk memperlancar layanan kepada masyarakat.
Official Taxies Indonesia, Glen Candra mengatakan, kehidupan kota yang semakin cepat menjadikan penduduknya semakin dinamis dalam menjalankan kegiatan termasuk transportasi. Dinamika tersebut menuntut penduduk untuk menentukan cara yang paling baik dalam aktivitasnya.
Karena itu, pihaknya bercita-cita agar transportasi publik menjadi saling terintegrasi. Untuk tahap awal ini, pihaknya meluncurkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menghadirkan sebuah aplikasi transportasi. "Nanti bisa memberikan solusi mudah dalam pemesanan taksi," ujarnya, Minggu (24/4/2016).
Dia mengungkapkan, aplikasi Taxies Indonesia ini dikemas untuk tiga pengguna. Masing-masing adalah konsumen atau calon penumpang taksi, driver atau pengemudi serta administrasi perusahaan taksi. Aplikasi taksi ini akan memasukkan data penumpang antara penumpang dengan taksi yang berada di daerah terdekat lokasi. Sehingga dapat memesan taksi sesuai dengan keinginannya secara cepat.
"Kelebihan dari aplikasi karena dikemas hanya dengan tiga sentuhan yang akan memudahkan konsumen. Selain itu pula, aplikasi ini juga dibekali dengan sebuah layanan ketika ada barang dari penumpang yang tertinggal di dalam taksi. Ketika barang tertinggal, penumpang tinggal menyentuh aplikasi yang ada di layanan tersebut dan langsung diberikan kepada administrasi perusahaan taksi yang sebelumnya digunakan oleh penumpang," terangnya.
Glen menyebutkan, empat fitur disematkan dalam aplikasi ini dengan fungsi masing-masing yang berbeda. Aplikasi Quick Book sengaja disematkan untuk pemesanan cepat taksi melalui tiga tahap cari, pesan dan lacak. Fitur lain adalah Daily Deals, yaitu bonus layanan kepada pengguna karena mereka dapat menikmati diskon-diskon pada merchant-merchant tertentu yang bekerjasama dengan perusahaan taksi. "Sekarang baru kami kembangkan," ucapnya.
Saat ini, sudah ada empat perusahaan taksi yang menggunakan aplikasi ini masing-masing Indra Kelana, Setia Kawan, Pandawa dan Sadewa. Meski digunakan oleh beberapa perusahaan taksi, tetapi antara satu pengemudi taksi dengan pengemudi lain tidak akan saling berebut. Karena yang akan menentukan taksi digunakan adalah penumpang. Sehingga pengemudi taksi tidak merasa dirugikan ketika armada mereka tidak digunakan.
Saat ini, lanjut Glen, pemesanan masing-masing unit taksi trafic dalam sehari baru mencapai 15-20 panggilan. Namun dengan aplikasi ini, dia menargetkan ada peningkatan pemanggilan taksi per hari rata-rata 25 panggilan.
Hal ini akan menguntungkan bagi perusahaan taksi serta para pengguna taksi. Ia berharap nanti semua perusahaan taksi bergabung menggunakan aplikasi mereka. "Prinsip kami, Kota dalam genggaman," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Organda DIY, Agus Andriyanta menyambut baik adanya aplikasi tersebut. Saat ini sebenarnya sudah ada 7 perusahaan taksi yang telah menggunakan aplikasi. Dia berharap dari 20 perusahaan taksi dengan jumlah armada sekitar 1.000 unit segera menerapkan aplikasi ini.
"Agar ke depan layanan taksi semakin mudah dan terjadi persaingan yang sehat antar perusahaan taksi. Harapannya semua perusahaan bisa menerapkan aplikasi ini," tandasnya.
Bahkan, empat perusahaan taksi yang selama ini beroperasi di Yogyakarta menyatakan bergabung dalam aplikasi angkutan ini. Mereka berharap seluruh perusahaan moda transportasi menggunakan aplikasi ini untuk memperlancar layanan kepada masyarakat.
Official Taxies Indonesia, Glen Candra mengatakan, kehidupan kota yang semakin cepat menjadikan penduduknya semakin dinamis dalam menjalankan kegiatan termasuk transportasi. Dinamika tersebut menuntut penduduk untuk menentukan cara yang paling baik dalam aktivitasnya.
Karena itu, pihaknya bercita-cita agar transportasi publik menjadi saling terintegrasi. Untuk tahap awal ini, pihaknya meluncurkan di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk menghadirkan sebuah aplikasi transportasi. "Nanti bisa memberikan solusi mudah dalam pemesanan taksi," ujarnya, Minggu (24/4/2016).
Dia mengungkapkan, aplikasi Taxies Indonesia ini dikemas untuk tiga pengguna. Masing-masing adalah konsumen atau calon penumpang taksi, driver atau pengemudi serta administrasi perusahaan taksi. Aplikasi taksi ini akan memasukkan data penumpang antara penumpang dengan taksi yang berada di daerah terdekat lokasi. Sehingga dapat memesan taksi sesuai dengan keinginannya secara cepat.
"Kelebihan dari aplikasi karena dikemas hanya dengan tiga sentuhan yang akan memudahkan konsumen. Selain itu pula, aplikasi ini juga dibekali dengan sebuah layanan ketika ada barang dari penumpang yang tertinggal di dalam taksi. Ketika barang tertinggal, penumpang tinggal menyentuh aplikasi yang ada di layanan tersebut dan langsung diberikan kepada administrasi perusahaan taksi yang sebelumnya digunakan oleh penumpang," terangnya.
Glen menyebutkan, empat fitur disematkan dalam aplikasi ini dengan fungsi masing-masing yang berbeda. Aplikasi Quick Book sengaja disematkan untuk pemesanan cepat taksi melalui tiga tahap cari, pesan dan lacak. Fitur lain adalah Daily Deals, yaitu bonus layanan kepada pengguna karena mereka dapat menikmati diskon-diskon pada merchant-merchant tertentu yang bekerjasama dengan perusahaan taksi. "Sekarang baru kami kembangkan," ucapnya.
Saat ini, sudah ada empat perusahaan taksi yang menggunakan aplikasi ini masing-masing Indra Kelana, Setia Kawan, Pandawa dan Sadewa. Meski digunakan oleh beberapa perusahaan taksi, tetapi antara satu pengemudi taksi dengan pengemudi lain tidak akan saling berebut. Karena yang akan menentukan taksi digunakan adalah penumpang. Sehingga pengemudi taksi tidak merasa dirugikan ketika armada mereka tidak digunakan.
Saat ini, lanjut Glen, pemesanan masing-masing unit taksi trafic dalam sehari baru mencapai 15-20 panggilan. Namun dengan aplikasi ini, dia menargetkan ada peningkatan pemanggilan taksi per hari rata-rata 25 panggilan.
Hal ini akan menguntungkan bagi perusahaan taksi serta para pengguna taksi. Ia berharap nanti semua perusahaan taksi bergabung menggunakan aplikasi mereka. "Prinsip kami, Kota dalam genggaman," ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPD Organda DIY, Agus Andriyanta menyambut baik adanya aplikasi tersebut. Saat ini sebenarnya sudah ada 7 perusahaan taksi yang telah menggunakan aplikasi. Dia berharap dari 20 perusahaan taksi dengan jumlah armada sekitar 1.000 unit segera menerapkan aplikasi ini.
"Agar ke depan layanan taksi semakin mudah dan terjadi persaingan yang sehat antar perusahaan taksi. Harapannya semua perusahaan bisa menerapkan aplikasi ini," tandasnya.
(dmd)