BPD Tawarkan Bunga Single Digit 9,75%

Jum'at, 13 Mei 2016 - 03:14 WIB
BPD Tawarkan Bunga Single...
BPD Tawarkan Bunga Single Digit 9,75%
A A A
YOGYAKARTA - Guna mendongkrak perekonomian wilayah Yogyakarta, Bank BPD DIY mulai menerapkan program bunga single digit. Bunga single digit diberikan khusus untuk kredit komersial dengan plafon hingga Rp5 miliar. Penerapan single digit untuk kredit komersial ini melengkapi program lain yang telah ada di Bank Pembangunan Daerah Yogyakarta.

Direktur Utama Bank BPD Yogyakarta, Bambang Setiawan mengungkapkan, isu single digit memang telah bergulir sejak lama di mana bank-bank pelat merah, yaitu BNI, BRI dan Bank Mandiri telah menerapkan bunga single digit sebelumnya. Agar bisa bersaing maka bank-bank yang ada di daerah juga harus menerapkan kebijakan yang sama, termasuk BPD Yogyakarta.

“Kami memberikan bunga single digit 9,75% untuk plafon di bawah Rp5 miliar,” paparnya.

Bambang mengklaim BPD Yogyakarta telah menerapkan single digit beberapa tahun terakhir ini. Bahkan jika disandingkan dengan bank-bank lain, kata dia, bunga mereka paling murah saat ini. Hanya untuk merespon kebijakan pemerintah terkait dengan single digit, pihaknya menegaskan kembali melalui program kredit komersial.

Selama ini pemerintah berupaya terus mendorong perbankan segera menerapkan kebijakan single digit, tetapi tidak ada kebijakan lain sebagai penunjangnya. Karena itu, seiring diperkenankannya kembali BPD Yogyakarta menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga sekitar 9%, maka BPD Yogyakarta juga mengimplementasikan bunga single digit.

Menurutnya, penerapan single digit ini salah satu bentuk dukungan BPD Yogyakarta untuk meningkatkan perekonomian daerah. Ia berharap penerapan single digit semakin banyak masyarakat terutama UMKM mengakses kredit untuk kepentingan produktif mereka. “Tujuh puluh persen nasabah Bank BPD sektor produktif adalah UMKM,” ungkapnya.

Menurutnya di tengah kondisi ekonomi yang kini mengalami perlambatan, penerapan single digit sangat diperlukan. Penurunan suku bunga kredit tersebut diharapkan memberi stimulus terhadap dunia usaha sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian di Yogyakarta.

Harapannya dengan peningkatan ekonomi daerah maka kesejahteraan masyarakat juga mengalami peningkatan. “Jika masyarakat sejahtera maka kemerdekaan bangsa ini tidak akan digerogoti,” tandasnya.

Direktur Marketing Bank BPD Yogyakarta, Bambang Kuncoro menambahkan, penerapan single digit juga merupakan keberhasilan BPD DIY dalam menekan biaya terutama biaya dana yang dikeluarkan.

Selama ini BPD Yogyakarta terus berupaya menekan biaya dana dengan menghimpun dana-dana murah. Agar beban bunga dana pihak ketiga tidak terlalu berat, pihaknya mulai menghentikan pasokan dana jangka panjang seperti penyertaan modal dari pemerintah daerah.

Pihaknya kini mulai membidik perguruan tinggi-perguruan tinggi untuk mendapatkan dana pihak ketiga. Karena dana pihak ketiga dari kalangan perguruan tinggi cukup menjanjikan. “Kami memang serius menggarap dana murah. Perguruan-perguruan tinggi kami incar untuk dananya kami kelola,” paparnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)