Yen Melemah, Rupiah Sore Ini Menguat Tipis

Senin, 16 Mei 2016 - 17:03 WIB
Yen Melemah, Rupiah...
Yen Melemah, Rupiah Sore Ini Menguat Tipis
A A A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini ditutup menguat tipis meski masih berada di level Rp13.300/USD. Penguatan mata uang Garuda terjadi di tengah melemahnya yen terhadap USD.

Posisi rupiah menurut data Bloomberg hari ini berakhir pada level Rp13.310/USD dengan kisaran Rp13.301-Rp13.359/USD. Posisi ini tercatat menguat sebesar 15 poin dibanding penutupan akhri pekan kemarin di level Rp13.325/USD.

Berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah hari ini ditutup pada level Rp13.312/USD dengan kisaran harian Rp13.305-Rp13.340/USD. Posisi tersebut membaik dibandingkan penutupan sebelumnya yang berada di level Rp13.320/USD.

Sementara, berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pada sore ini ada pada posisi Rp13.313/USD dan tercatat menguat dari penutupan hari sebelumnya yang berada di level Rp13.325/USD.

Di sisi lain, berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI, rupiah dibuka melemah pagi ini pada level Rp13.328/USD. Posisi ini tercatat tidak lebih baik dari posisi akhir pekan kemarin yang berada di level Rp13.311/USD.

Dilansir Reuters, Senin (16/5/2016) yen melemah karena Jepang meningkatkan ancaman intervensi di pasar mata uang sebelum pertemuan G7 yang akan menjadi tuan rumah pekan ini.

Diplomat Mata Uang Jepang Masatsugu Asakawa mengatakan kepada surat kabar Nikkei bahwa kelebihan volatilitas mungkin memiliki efek buruk pada perekonomian dan G7 serta negara-negara G20 telah berulang kali membahas mengenai mata uang yang bergerak tidak teratur.

USD terhadap yen naik 0,1% lebih tinggi ke level 108,75, setelah dua pekan cukup tinggi ke level 109,57 yang terjadi pada Jumat kemarin setelah data AS terlihat optimis. Safe haven yen awalnya menguat di perdagangan Asia.

Jepang akan menjadi tuan rumah pertemuan puncak para menteri keuangan G7 dan gubernur bank sentral pada 20-21 Mei di tengah pembicaraan bahwa Tokyo telah berusaha untuk menggalang dukungan untuk beberapa jenis respons terhadap penguatan yen.

Asakawa, yang juga wakli menteri keuangan untuk urusan internasional juga mengatakan kepada Reuters bahwa Jepang tidak akan terikat pada mata uang oleh laporan terbaru Departemen Keuangan AS.

Investor memangkas posisi yang menguntungkan dalam yen, dengan harapan bahwa Jepang bisa memudahkan kebijakan moneter lebih awal daripada untuk meningkatkan inflasi dan pertumbuhan.
(izz)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6176 seconds (0.1#10.140)