IHSG Masih Akan Menguat Terbatas
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan tengah pekan ini menurut Analis Reliance Securities Lanjar Nafi memperkirakan, akan bergerak tertekan dengan range pergerakan 4.675-4.750. Menurutnya secara teknikal IHSG kembali terkonsolidasi seakan pulled back pada bearish trend line jangka pendek dengan kembali tutup dibawah MA7.
"Indikatos stochastic masih terus melebar pada area middle oscillator dengan momentum Relative Strength Index (RSI) yang kembali tidak mampu break out rata-rata momentum 15 harinya. Indikasi bearish momentum masih cenderung kuat," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Dia menjelaskan, sentimen selanjutnya Investor akan lebih cenderung menanti data tingkat kepercayaan konsumen di German dan persediaan minyak di Amerika Serikat. Sementara, IHSG kemarin bergerak mixed dengan ditutup melemah -32,87 poin sebesar -0,69% pada level 4.710,78 dengan volume yang cenderung moderate.
Indeks sektor pertanian, konsumer dan properti melemah lebih dari 1%. Minimnya sentimen dalam negeri membuat investor cenderung melihat pergerakan bursa Asia dan nilai tukar rupiah.
"Di mana rupiah kembali terdepresiasi 0,47% di level Rp13.638/USD. Investor asing pun tercatat net sell sebesar Rp34,99 miliar pada sejumlah emiten produsen semen dan properti," pungkasnya.
"Indikatos stochastic masih terus melebar pada area middle oscillator dengan momentum Relative Strength Index (RSI) yang kembali tidak mampu break out rata-rata momentum 15 harinya. Indikasi bearish momentum masih cenderung kuat," ujarnya di Jakarta, Rabu (25/5/2016).
Dia menjelaskan, sentimen selanjutnya Investor akan lebih cenderung menanti data tingkat kepercayaan konsumen di German dan persediaan minyak di Amerika Serikat. Sementara, IHSG kemarin bergerak mixed dengan ditutup melemah -32,87 poin sebesar -0,69% pada level 4.710,78 dengan volume yang cenderung moderate.
Indeks sektor pertanian, konsumer dan properti melemah lebih dari 1%. Minimnya sentimen dalam negeri membuat investor cenderung melihat pergerakan bursa Asia dan nilai tukar rupiah.
"Di mana rupiah kembali terdepresiasi 0,47% di level Rp13.638/USD. Investor asing pun tercatat net sell sebesar Rp34,99 miliar pada sejumlah emiten produsen semen dan properti," pungkasnya.
(akr)