USD Redam Yen, Rupiah Dibuka Menguat Tipis
A
A
A
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) pada perdagangan hari ini dibuka menguat tipis, ketika USD mendapatkan dorongan untuk meredam perlawanan yen. Mata uang Negeri Paman Sam -julukan AS- mendekati posisi tertinggi dalam dua bulan terakhir terimbas membaiknya data penjualan rumah di AS.
Posisi rupiah menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI hari ini dibuka melemah pada level Rp13.671/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari sebelumnya yang berakhir di level Rp13.606/USD.
Sementara berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pagi menguat tipis di posisi Rp13.657/USD dan tercatat mulai membaik walaupun tidak signifikan dari penutupan hari sebelumnya Rp13.667/USD.
Penguatan rupiah juga terlihat pada data Bloomberg yang dibuka pada level Rp13.618/USD, meski bergerak memburuk pukul 09.54 WIB menjadi Rp13.650/USD. Posisi ini tercatat menguat 20 poin dari kemarin Rp13.638/USD.
Sementara data Yahoo Finance pada sesi pagi menunjukkan rupiah ada pada posisi Rp13.643/USD dengan kisaran harian Rp13.630-Rp13.675/USD. Rupiah tercatat sedikit membaik dibandingkan sebelumnya pada level Rp13.670/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (25/5/2016) USD terdorong medekati posisi terbaik dalam dua bulan setelah data perumahan AS membaik untuk memberikan keyakinan kepada The Fed terkait kenaikan suku bunga acuan, Juni mendatang. Indeks USD mengalami kenaikan 0,3% ke posisi 95.618 untuk mendekati level tertinggi yakni 95.660 dalam dua bulan.
Di sisi lain euro cenderung stabil terhadap USD dalam level 1.1139, meski begitu posisi ini masih dalam jangkauan tren pelemahan sejak 18 Maret ketika tenggelam 0,7% kemarin. USD terhadap yen juga tercatat naik 0,1% menjadi 110.090 dan mulai membaik dibandingkan kemarin pada posisi 109.170.
"Dolar mungkin memerlukan tambahan insentif untuk mendekati posisi tertinggi. Intensif segar bisa datang dalam bentuk lain pada akhir pekan ini dan sikap Jepang terkait stimulus fiskal yang pada gilirannya akan meningkatkan indeks Nikkei," ucap Ahli Strategi FX Jepang Shin Kadota.
Posisi rupiah menurut kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) BI hari ini dibuka melemah pada level Rp13.671/USD. Posisi ini tidak lebih baik dari sebelumnya yang berakhir di level Rp13.606/USD.
Sementara berdasarkan data Sindonews bersumber dari Limas, rupiah pagi menguat tipis di posisi Rp13.657/USD dan tercatat mulai membaik walaupun tidak signifikan dari penutupan hari sebelumnya Rp13.667/USD.
Penguatan rupiah juga terlihat pada data Bloomberg yang dibuka pada level Rp13.618/USD, meski bergerak memburuk pukul 09.54 WIB menjadi Rp13.650/USD. Posisi ini tercatat menguat 20 poin dari kemarin Rp13.638/USD.
Sementara data Yahoo Finance pada sesi pagi menunjukkan rupiah ada pada posisi Rp13.643/USD dengan kisaran harian Rp13.630-Rp13.675/USD. Rupiah tercatat sedikit membaik dibandingkan sebelumnya pada level Rp13.670/USD.
Dilansir Reuters, Rabu (25/5/2016) USD terdorong medekati posisi terbaik dalam dua bulan setelah data perumahan AS membaik untuk memberikan keyakinan kepada The Fed terkait kenaikan suku bunga acuan, Juni mendatang. Indeks USD mengalami kenaikan 0,3% ke posisi 95.618 untuk mendekati level tertinggi yakni 95.660 dalam dua bulan.
Di sisi lain euro cenderung stabil terhadap USD dalam level 1.1139, meski begitu posisi ini masih dalam jangkauan tren pelemahan sejak 18 Maret ketika tenggelam 0,7% kemarin. USD terhadap yen juga tercatat naik 0,1% menjadi 110.090 dan mulai membaik dibandingkan kemarin pada posisi 109.170.
"Dolar mungkin memerlukan tambahan insentif untuk mendekati posisi tertinggi. Intensif segar bisa datang dalam bentuk lain pada akhir pekan ini dan sikap Jepang terkait stimulus fiskal yang pada gilirannya akan meningkatkan indeks Nikkei," ucap Ahli Strategi FX Jepang Shin Kadota.
(akr)