Harga Daging Diprediksi Terus Meroket hingga Idul Fitri

Jum'at, 27 Mei 2016 - 01:15 WIB
Harga Daging Diprediksi Terus Meroket hingga Idul Fitri
Harga Daging Diprediksi Terus Meroket hingga Idul Fitri
A A A
BLITAR - Harga jual daging sapi dan ayam di Kabupaten Blitar, Jawa Timur, terus meroket. Saat ini harga daging sapi di pasar tradisional Rp110.000 per kilogram. Sebelumnya Rp90.000-Rp105.000 per kilogram.

Menurut Imam Syafii, salah satu pedagang daging sapi di Pasar Srengat, tradisi megengan yakni menggelar acara kenduri menyambut datangnya Ramadan menjadi salah satu penyebabnya.

“Dengan adanya tradisi megengan permintaan daging meningkat. Kenaikan harga daging ini diprediksi masih akan terjadi,“ tuturnya.

Kenaikan harga daging sapi terjadi mulai beberapa pekan lalu. Harga yang lebih mahal itu, kata Syafii, dimulai dari rumah potong hewan (RPH). Imbasnya harga daging di pasaran terus melejit.

Seperti pengalaman yang sudah-sudah, puncak kenaikan harga akan terjadi hingga menjelang Idul Fitri. “Dimungkinkan bisa sampai Rp120.000 per kilogram,“ paparnya.

Sementara daging ayam yang sebelumnya Rp28.000 per kilogram berubah menjadi Rp30.000. Serupa dengan daging sapi, harga daging unggas juga diprediksi terus meningkat.

Mahalnya harga daging ini membuat resah masyarakat khususnya dengan kemampuan ekonomi menengah bawah. Rinawati, salah satu warga Kelurahan Dandong, Kecamatan Srengat, mengatakan kenaikan harga selalu terjadi jelang puasa dan lebaran. Tidak hanya daging. Tetapi juga bumbu dapur seperti bawang merah, putih, gula, telur dan cabai.

Menurut dia, pemerintah seharusnya mampu menjinakkan perilaku pasar yang merugikan konsumen ini. “Karena terjadi rutin setiap tahun, idealnya pemerintah memiliki solusi mengatasi masalah ini. Terutama menyangkut kebutuhan bahan pokok,“ ujarnya.

Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Blitar, Maulan membenarkan bahwa harga kebutuhan pokok memiliki tradisi naik jelang bulan Ramadan. Sebagai solusi, pemerintah akan menggelar operasi pasar jika memang benar benar diperlukan. “Namun untuk saat ini situasi pasar masih relatif aman. Solusinya memang harus menggelar operasi pasar jika harga terus naik,“ ujarnya.
(ven)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7331 seconds (0.1#10.140)