Wall Street Mendaki ke Posisi Terbaik sejak Maret
A
A
A
NEW YORK - Indeks Wall Street pada perdagangan kemarin waktu setempat bangkit untuk menjadi yang terkuat sejak Maret setelah Gubernur The Fed Janet Yellen mengatakan kenaikan suku bunga acuan (Fed rate) kemungkinan besar akan sesuai rencana dalam beberapa bulan mendatang. Yellen menerangkan ekonomi Amerika Serikat (AS) mulai membaik untuk meningkatkan peluang kenaikan kembali Fed rate.
Dilansir Reuters, Sabtu (28/5/2016) sementara suku bunga tinggi menahan likuiditas pada pasar saham, banyak investor yang melihat potensi kenaikan suku bunga acuan hanya sebagai cara untuk membuat orang percaya ekonomi AS sedangkan dalam kondisi stabil.
"Seperti yang kita lihat dan secara keseluruhan kondisi ekonomi global, sepertinya akan sampai dimana suku bunga akan kembali naik pada Juni atau Juli mendatang," ucap Manajer Portofolio Private Client Reserve Paul Springmeyer.
Sementara data pada akhir pekan waktu setempat menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal pertama tahun ini, meski tidak setajam perkiraan sebelumnya. Di sisi lain mayoritas 10 sektor indeks S & P naik dipimpin oleh saham telekomunikasi dan keuangan.
Dow Jones industrial average menanjak naik 0,25% ke level 17.873,22 dan indeks S & P 500 mendapatkan tambahan 0,43% menjadi 2.099,06. Sedangkan komposit Nasdaq mencetak keuntungan 0,65% ke level 4.933,51.
Sepanjang satu pekan terakhir, indeks S & P 500 tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,3% saat Dow Jones bertambah 2,1%, hal ini menjadi kinerja terbaik mingguan sejak Maret. Selain itu Nasdaq menguat 3,4% selama satu pekan untuk jadi yang terbaik sejak Februari.
Pada tahun 2016, indeks S & P 500 secara total telah mencetak kenaikan 2,7%. Pada perdagangan kemarin waktu setempat hanya 5,6 miliar saham yang berpindah tangan sepanjang sesi perdagangan AS, jauh di awah rata-rata harian 7,1 juta selama 20 sesi berdasarkan data Thomson Reuters.
Dilansir Reuters, Sabtu (28/5/2016) sementara suku bunga tinggi menahan likuiditas pada pasar saham, banyak investor yang melihat potensi kenaikan suku bunga acuan hanya sebagai cara untuk membuat orang percaya ekonomi AS sedangkan dalam kondisi stabil.
"Seperti yang kita lihat dan secara keseluruhan kondisi ekonomi global, sepertinya akan sampai dimana suku bunga akan kembali naik pada Juni atau Juli mendatang," ucap Manajer Portofolio Private Client Reserve Paul Springmeyer.
Sementara data pada akhir pekan waktu setempat menunjukkan pertumbuhan ekonomi AS melambat pada kuartal pertama tahun ini, meski tidak setajam perkiraan sebelumnya. Di sisi lain mayoritas 10 sektor indeks S & P naik dipimpin oleh saham telekomunikasi dan keuangan.
Dow Jones industrial average menanjak naik 0,25% ke level 17.873,22 dan indeks S & P 500 mendapatkan tambahan 0,43% menjadi 2.099,06. Sedangkan komposit Nasdaq mencetak keuntungan 0,65% ke level 4.933,51.
Sepanjang satu pekan terakhir, indeks S & P 500 tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,3% saat Dow Jones bertambah 2,1%, hal ini menjadi kinerja terbaik mingguan sejak Maret. Selain itu Nasdaq menguat 3,4% selama satu pekan untuk jadi yang terbaik sejak Februari.
Pada tahun 2016, indeks S & P 500 secara total telah mencetak kenaikan 2,7%. Pada perdagangan kemarin waktu setempat hanya 5,6 miliar saham yang berpindah tangan sepanjang sesi perdagangan AS, jauh di awah rata-rata harian 7,1 juta selama 20 sesi berdasarkan data Thomson Reuters.
(akr)