Pasar Asia Dibuka Melemah, IHSG Dibuka Cerah
A
A
A
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada awal perdagangan pekan ini dibuka cerah, melanjutkan penguatan pada penutupan akhir pekan kemarin. IHSG dibuka naik 8,65 poin atau 0,18% ke level 4.862,57 pada perdagangan Senin (6/6/2016) pukul 08.55 WIB.
Sementara, IHSG pada perdagangan pada penutupan Jumat (3/6/2016) yang naik 20,70 poin atau 0,43% ke level 4.853,92.
Laju cerah IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa Asia yang melemah mengekor pasar saham Amerika Serikat. Hal ini data ketenagakerjaan AS yang kurang memuaskan memperkuat kemungkinan Federal Reserve mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
Melansir laman CNBC, Senin (6/6/2016), indeks berjangka Australia tercatat mendatar pada posisi 5.324, dibandingkan pada Jumat yang mendekati 5.318,88.
Sementara indeks Jepang, Nikkei turun 2,28% ke 16.280. Indeks acuan Jepang sebelumnya pada Jumat lalu, ditutup pada 16.642,23.
Bursa AS melemah dengan Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup turun 0,3% ke level 2.099,13 dan indeks Dow Jones Industrial Averag melemah 31,50 poin atau 0,18% ke posisi 17.807,06.
Laporan data ketenagakerjaan AS menunjukkan negara hanya mampu menciptakan 38 ribu pekerjaan pada Mei. Ini jatuh jauh di bawah harapan sebesar 162 ribu dan kembali menciptakan keraguan tentang pemulihan ekonomi dan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
"Rilisnya nonfarm payrolls AS yang rilis pada Jumat telah membunuh kesempatan dari kenaikan suku bunga Juni oleh Fed," ujar Angus Nicholson, analis pasar IG spreadbettor.
Sementara itu, transaksi di bursa Indonesia tercatat mencapai Rp162,523,377,900 dengan 182,473,800 saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp541,726,900 dengan aksi jual asing mencapai Rp11,975,063,100 dan aksi beli sebesar Rp12,516,790,000. Tercatat 33 saham menguat, 4 saham melemah, dan 8 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pan Brothers Tbk (PBRX), dan PT Multipolar Tbk (MLPL). Saham yang melemah PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), dan PT Global Teleshop Tbk (GLOB).
Sementara, IHSG pada perdagangan pada penutupan Jumat (3/6/2016) yang naik 20,70 poin atau 0,43% ke level 4.853,92.
Laju cerah IHSG berbanding terbalik dengan mayoritas bursa Asia yang melemah mengekor pasar saham Amerika Serikat. Hal ini data ketenagakerjaan AS yang kurang memuaskan memperkuat kemungkinan Federal Reserve mempertahankan tingkat suku bunga acuan.
Melansir laman CNBC, Senin (6/6/2016), indeks berjangka Australia tercatat mendatar pada posisi 5.324, dibandingkan pada Jumat yang mendekati 5.318,88.
Sementara indeks Jepang, Nikkei turun 2,28% ke 16.280. Indeks acuan Jepang sebelumnya pada Jumat lalu, ditutup pada 16.642,23.
Bursa AS melemah dengan Indeks Standard & Poor’s 500 ditutup turun 0,3% ke level 2.099,13 dan indeks Dow Jones Industrial Averag melemah 31,50 poin atau 0,18% ke posisi 17.807,06.
Laporan data ketenagakerjaan AS menunjukkan negara hanya mampu menciptakan 38 ribu pekerjaan pada Mei. Ini jatuh jauh di bawah harapan sebesar 162 ribu dan kembali menciptakan keraguan tentang pemulihan ekonomi dan kemungkinan kenaikan suku bunga Fed akan terjadi dalam beberapa bulan mendatang.
"Rilisnya nonfarm payrolls AS yang rilis pada Jumat telah membunuh kesempatan dari kenaikan suku bunga Juni oleh Fed," ujar Angus Nicholson, analis pasar IG spreadbettor.
Sementara itu, transaksi di bursa Indonesia tercatat mencapai Rp162,523,377,900 dengan 182,473,800 saham yang diperdagangkan dan transaksi bersih asing mencapai Rp541,726,900 dengan aksi jual asing mencapai Rp11,975,063,100 dan aksi beli sebesar Rp12,516,790,000. Tercatat 33 saham menguat, 4 saham melemah, dan 8 saham stagnan.
Adapun saham-saham yang menguat PT MNC Investama Tbk (BHIT), PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Aneka Tambang Tbk (ANTM), PT Pan Brothers Tbk (PBRX), dan PT Multipolar Tbk (MLPL). Saham yang melemah PT Mayora Indah Tbk (MYOR), PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP), PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC), PT Bukaka Teknik Utama Tbk (BUKK), dan PT Global Teleshop Tbk (GLOB).
(ven)